JAKARTA (voa-islam.com) - Nampaknya Presiden Jokowi tidak dapat menolak yang punya "maha kehendak" yaitu Megawati. Hal ini terbukti dengan dilantiknya Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Wakil Kapolri. Ribut sebentar antara Polri dan KPK sekadar sebagai selingan belaka. Tentu dengan kemenangan fihak Mega dan Polri.
Skenarionya, Badrodin Haiti hanya akan memimpin Polri selama 15 bulan, kemudian pensiun dan selanjutnya pimpinan dipindahkan ke tangan Budi Gunawan. Namun, Budi Gunawan namanya sudah bersih dengan dimenangkan gugatannya di pengadilan, dan dinyatakan tidak bersalah.
Seperti diberitakan Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri, Rabu 22 April 2015. Pelantikan di gedung utama lantai 2 Mabes Polri itu tidak boleh diliput media dan hanya dihadiri petinggi Polri serta komisioner Komisi Kepolisian Nasional.
Pelantikan Budi sebagai Tribrata-2 terbilang supercepat. Badrodin mengatakan, Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri baru resmi memutuskan nama Budi sebagai calon Wakapolri, Selasa malam lalu. Menurut Badrodin, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan pelantikan Budi kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretariat Negara Pratikno.
“Presiden sedang sibuk Konferensi Asia-Afrika, jadi pemberitahuannya saya sampaikan ke Pak Mensesneg,” kata Badrodin kepada Tempo di kantornya, kemarin. Namun, ujarnya, ia sebelumnya sudah bertemu dengan Jokowi untuk membahas ihwal calon Wakapolri.
Badrodin menjelaskan, dalam pertemuan itu Jokowi menyerahkan ke mekanisme pemilihan secara internal, melalui Wanjakti. Sikap Jokowi ini dianggap Badrodin sebagai restu untuk Wanjakti. “Kalau, misalnya, beliau ngasih tahu jangan ini atau jangan itu, jadi jelas,” kata Badrodin. “Karena tak ada, jadi ya diserahkan ke internal.”
Nama Budi sebagai calon Wakapolri telah digadang-gadang sebagian besar fraksi di DPR, terutama PDI Perjuangan, saat rapat konsultasi dengan Jokowi, 6 April lalu. Ketika itu, parlemen tengah meminta penjelasan Jokowi ihwal pembatalan pelantikan mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut sebagai Kapolri dan menunjuk Badrodin sebagai penggantinya.
Badrodin menjamin penunjukan Budi tidak akan menciptakan matahari kembar, kendati saat ini sejumlah pos penting diisi mantan anak buah Budi. “Saya Kapolri. Saya pegang komando," ujar Badrodin, yang menjadi Kapolri hanya sampai Juli tahun depan karena pensiun.
Sebelumnya, Mega saat berlansung Kongres PDIP menampakan murkanya di depan Kongres dan Presiden Jokowi, dan menegaskan bahwa semua kader PDIP itu, hanyalah 'PETUGAS PARTAI', termasuk Presiden Jokowi, dan tidak boleh mbalelo. Mega menegaskan yang tidak mau menjadi 'PETUGAS PARTAI' disilahkan keluar!. (dtta/dbs/voa-islam.com)