JAKARTA (voa-islam.com)- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) merasa dibohongi oleh pihak Istana Negara. Melalui delegasi yang menemui mahasiswa pada waktu itu (21/05/2015), yakni Luhut B Panjaitan mengatakan akan mengabulkan pertemuan mahasiswa wangan presiden Joko Widodo dengan BEM SI pada hari Senin (25/05/2015) esok.
Pihak istana juga berjanji akan mempertemukan mahasiswa dengan Jokowi secara LIVE melalui seluruh TV Nasional. Namun sayang, mahasiswa mau tidak mau tertipu kembali, dan mau tidak mau pula menelan pil pahit dari janji manis yang diterima.
“Namun apa daya ternyata lagi-lagi kita sudah tertipu dengan janji-janji manis para penguasa! Tepat malam tadi (sabtu, 23 mei 2015 pukul 22.47 WIB) staff Kepresidenan menghubungi Korpus BEM SI. Staff Kepresidenan mengatakan bahwa Presiden tidak bisa bertemu dengan Mahasiswa di hari senin nanti,” tulis akun Twitter @bemkmsvugm dengan mantion ke akun (yang katanya bukan akun presiden) @Jokowi_do2 dengan (hastag) #JokowiBohong malam ini (24/05/2015).
Dengan keingkaran yang dilakukan pihak Istana dan juga Presiden Jokowi, maka BEM SI berjanji akan menurunkan massa yang lebih besar dari sebelumnya. Tidak hanya mahasiswa, para buruh, masyarakat, atau organisasi dan aliansi tetapi seluruh rakyat akan turun ke jalan dan merapat ke Istana.
“Pihak Istana Negara adalah para PEMBOHONG! Kami akan mengumpulkan kekuatan massa yang lebih besar untuk terus berkonsolidasi. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, buruh, ormas dan lain sebagainya, untuk menjadi oposisi pemerintah demi stabilisasi ekonomi, hukum, sosial, dan politik di Indonesia,” tambah tulisnya.
Pada beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 21 Mei 2015 seluruh mahasiswa turun ke jalan dan mengepung Istana Negara. Mereka menyuarakan aspirasi dengan menyatakan bahwa presiden Jokowi tidak layak menjadi pemimpi, dan harus turun dari kursi kepemimpinan RI-I. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)