Kebohongan Joko Widodo Ditutupi Lewat Program Kartu Sakti

JAKARTA (voa-islam.com)- Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menganggap bahwa pemerintahan saat ini telah dipengaruhi oleh kaum imprealis dan kolonialis. Kaum yang disebut mereka sebagai penghancur kekuatan bangsa.

“Dipukul oleh imprealis dan kolonialis. Sebagai kekuatan bangsa, Pancasila coba untuk dihancurkan olehnya,” sebut salah satu orator pada saat aksi siang tadi (01/06/2015) yang menginginkan Jokowi-JK mundur dari kursi presiden dan wakil presiden.

Pemerintahan saat ini juga dinilai sebagai penghancur cita-cita Trisakti dengan menggantinya dengan Nawacita. Trisakti dinilai telah diperas oleh kawanan elit-elit yang di belakang Jokowi.

Selain itu, mereka juga menganggap bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Joko Widodo liberalisasi telah berkembang biak dengan mulus. “Liberalisasi ada di mana-mana. Program Jokowi yang mengatasnamakan Trisakti telah diganti dengan Nawacita,” tambah orator yang berlogat daerah tersebut.

Sebuah persoalan yang diselesaikan dengan kart-kartu yang dicetuskan pemerintahan Jokowi pun dianggap sebagai kebijakan ‘bohongan’. Kebijakan yang mereka nilai sebagai dusta pemerintah.

Kebijakan pemerintah yang ada saat ini dengan kartu-kartu merupakan kebijakan bohong!” tegasnya.

Misalnya saja, ia menambahkan, apa yang diucapakan oleh pemerintahan Jokowi bahwa kemiskinan menurun karena kartu ‘sakti’ adalah kebohongan yang nyata. Orator itu mengatakan, data yang diambil oleh pemerintahan Jokowi itu adalah data tahun 2011.

“Saat ini justeru naik signifikan. Data bahwa angka kemisikinan itu turun adalah bohong. Itu data pada tahun 2011,” koreksinya. Mereka juga menilai bahwa angka kejahatan pun meningkat tajam.

Aksinya yang dimulai sejak pukul 14.30 WIB dihadiri sekitar ratusan massa. Mereka datang dari beberapa elemen kampus dan organisasi masyarakat (ormas). Aksi ini juga dihadiri oleh aktivis Sri Bintang pamungkas. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)