MAGELANG (voa-islam.com) - Ternyata revolusi mental yang didengung-dengungkan oleh Joko dan timnya waktu kampanye pemilihan dulu adalah tanggung jawab masing-masing orang. Jadi Jokowi tidak tanggung jawab. Revolusi 'mental' apa? Kenyataannya Indonesia sekarang dijajah 'Asing dan A Seng', diam saja?
Demikian disampaikan Joko pada sambutannya dalam perayaan memperingati Waisakdi di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa malam (2/6), sebagaimana diberitakan Antara.
“Perubahan masyarakat harus mulai dari diri sendiri, revolusi mental tanggung jawab masing-masing,” kata Joko.
Dalam kesempatan itu, Joko mengajak umat Buddha untuk menjadikan peringatan Waisak sebagai momentum untuk membangun nilai luhur bangsa dan menjaga sesanti di buku Sutasoma, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Joko juga berharap perayaan Waisak membawa ketenteraman dan kedamaian, tidak saja untuk umat Buddha, tapi untuk seluruh umat manusia.
“Ini momentum merenungkan nilai luhur Buddha yang universal, pencerahan makna kehidupan umat Buddha, juga keteladan dalam menyempurnakan kebajikan,”katanya.
Tapi, bagiamana dengan pembantaian Muslim Rohingya yang dilakukan oleh Budha Myanmar, dan terus melakukan pembantaian dengan tanpa henti? Apakah itu wujud perdamaian?
Sementara itu, sampai sekarang tidak ada langkah apapun pemerintah Presiden terhadap Myanmar. Sedangkan Obama saja sudah mengkritik Myanmar, yang sudah melakukan kekejian biadab.[Pur/pribumi]