ATHENA (voa-islam.com) - Mungkinkah Indonesia menjadi Yunani? Karena banyak faktor kesamaan antara Yunani dan Indonesia. Yunani bangkrut akibat utang menggunung, dan tidak mampu bayar.
Kondisi ekonomi Yunani saat ini punya total utang sekitar 360 miliar euro (Rp 5.000 triliun) dengan rasio utang pemerintah Yunani terhadap PDB negaranya adalah 155,3% .
Indonesia juga memiliki hutang yang cukup besar, lebih dari Rp 3.000 triliun. Utang Indonesia cenderung terus naik, dan Indonesia semakin terbebani oleh utang.
Setiap tahun APBN Indonesia terus mengalami defisit, sekalipun pemerintah sudah menghapus subsidi BBM, yang mengakibatkan rakyat menjerit, dampak dari kenaikan BBM.
Yunani tak bisa membayar hutang-hutangnya, bahkan puncaknya Selasa 30 Juni kemarin tidak mampu memenuhi deadline pembayaran hutang yang sudah jatuh tempo sebesar 1,54 miliar euro (Rp 22 triliun) ke IMF. Kemudian Yunani dinyatakan 'bangkrut'.
Penyebab Krisis Yunani?
Sebenarnya bagaimana krisis ini bermula ? Bagaimana Yunani bisa menumpuk hutang sebesar itu? Munculnya krisis ekonomi di Yunani ini, yang sebagian besar dimulai dari belasan tahun yang lalu. Karena terbukti sejak tahun 1993 sebenarnya, rasio hutang Yunani terhadap PDB sudah mencapai kisaran 100%.
Tentu, faktor penyebab kehancuran ekonomi Yunani adalah korupsi. Siapa yang memberantas korupsi? Mengingat hampir semua aparat negara dan lembaga publik semuanya terkena getah korupsi. Tak yang kalis dari korupsi. Budaya sogok dan suap sudah seperti wabah. Semua lapisan terkena wabah korupsi.
Yunani masih dipenuhi dengan KKN sangat menggurita, dan tak tahu bagaimana ujungnya. Di Yunani terkenal 'sogok dan suap' uang pelicin saat ingin mendapatkan pelayanan ekstra dalam pengurusan ijin tertentu atau pelayanan publik.
Hal ini diperparah lagi dengan orang-orang kaya yang menjadi pengemplang pajak begitu banyak, mereka beralasan karena korupsi masih banyak terjadi dimana-mana. Memang sektor pajak diindikasi paling banyak dikorupsi, bahkan sampai pada kisaran 30% dari total penerimaan pajak. Persis seperti di Indonesia.
Renungkan dengan kondisi di Indonesia saat ini. Korupsi sudah sistemik, dan tidak ada yang kalis dari korupsi. Semuanya lembaga negara terlibat dalam korupsi. Bahkan, elite partai politik menjadi 'biang' korupsi.
Sementara itu, supra struktur negara juga sangat korup. Krisis Yunani yang mengakibatkan negar itu bangkrut pasti berdampak secara global, termasuk Indonesia. Karena kasus dan fenomenanya sama.
Korupsi sudah menjadi wabah yang sangat membahayakan bagi negara Indonesia, dan tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Semua terlibat dalam korupsi. Mereka yang menjadi pejabat berkolaborasi denga pengusaha, kemudian melakukan penjarahan uang rakyat. Rakyat dibiarkan mati secara perlahan-lahan demi kepentingan para pengusaha sebagai pemilik modal. (dita/dbs/voa-islam.com)