JAKARTA (voa-islam.com) - Nyeleneh lagi, Dosen UI Ade Armado mengaku masih mempertanyakan hukum LGBT dalam hukum agama terutama Islam. Menurutnya, perilaku LGBT tidak diharamkan dalam ajaran agama Islam.
”Allah tidak mengharamkan LGBT,” kata Ade.
Pakar komunikasi Universitas Indonesia dan Paramadina, Ade Armando mempertanyakan status haram dalam Islam terkait kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Apapun sikap kita, dalam dunia yang mengalami globalisasi isu LGBT memang secara tak terhindarkan akan mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia. Karena itu menjadi penting bagi umat Islam untuk membicarakan kembali cara pandang terhadap LGBT, termasuk bilamana perlu meninjau kembali sikap yang sudah tertanam selama ini," kata Ade Armando.
Dia menggugat ajaran agama Islam yang tidak menoleransi umat yang terlibat LGBT. Selama ini, kata dia, ada persepsi kuat bahwa Islam menolak sama sekali LGBT.
"Karena itu, kendatipun LGBT ada di Indonesia, kalangan tersebut tetap dipandang dengan sebelah mata, dijauhi atau bahkan dibenci oleh para pemeluk taat Islam. Ada anggapan kuat bahwa LGBT adalah penyakit masyarakat, kejahatan atau sesuatu yang dikutuk oleh Tuhan," kata Ade.
Dia pun secara yakin menyebut, LGBT termasuk golongan pecinta sesama jenis bukan lah penyimpangan. Dia malah berargumen, rasa itu datang dari Sang Pencipta.
Meski demikian, Ade menegaskan ia siap menerima masukan atas pendapatnya itu. Ia menyatakan kesiapannya untuk menerima bukti dari siapapun bahwa Allah SWT memang mengharamkan LGBT dalam ajaran Islam.
Menurut Ade, yang diharamkan Islam itu bukan homoseksualitas tapi sodomi. Dosen komunikasi ini mempertanyakan sikap masyarakat yang menganggap mencintai sesama jenis itu menjijikkan.
“Mencintai sesama jenis itu tidak mengandung kriminalitas ataupun sikap yang merugikan masyarakat,” terangnya. Menurutnya rasa cinta (sesama jenis) itu timbul secara alami dari Tuhan.
Sementara profesor liberal Dosen UIN Jakarta Musdah Mulia, seperti pakem liberal lainnya Dosen UI Ade Armando, mendukung habis-habisan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) di Indonesia. Selain melakukan ceramah dimana-mana, Musdah Mulia juga membuat buku untuk kampanye LGBT.
Dalam sebuah diskusi yang diadakan di Jakarta, 2008 lalu, Musdah mengatakan bahwa homoseksual dan homoseksualitas adalah kelaziman dan dibuat oleh Tuhan, dengan begitu diizinkan juga dalam agama Islam.
Musdah juga menyatakan bahwa ‘sarjana-sarjana Islam moderat’ mengatakan tidak ada pertimbangan untuk menolak homoseksual dalam Islam, dan bahwa pelarangan homoseks dan homoseksualitas hanya merupakan ‘tendensi para ulama’.
Musdah juga menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara lesbian dan tidak lesbian. Dalam pandangan Allah, orang-orang dihargai didasarkan pada keimanan mereka. Ia juga menyatakan bahwa homoseksualitas dari Tuhan dan sebaiknya dianggap sebagai suatu kelaziman.
Begitulah pendapat dua pembela LGBT ini di Indonesia. Karena mereka menulis dan ceramah dimana-mana, maka banyak orang mengikutinya. Meski menghalalkan apa yang Allah haramkan, dan mengharamkan apa yang Allah dan Nabi Muhammad SAW halalkan, naudzubillah.
Prof Dadang Hawari: LGBT Bukan Fitrah, Tapi Penyakit
Pendapat dua aktivis liberal itu, dikecam habis pakar kesehatan Prof Dadang Hawari. Menurut Dadang, perilaku LGBT itu bukan fitrah atau gen, tapi penyakit.
“LGBT itu penyimpangan atau kelainan. Bisa dikoreksi (disembuhkan) karena bukan dari gen, tapi pengaruh lingkungan. Yang penting yang bersangkutan menyadari bahwa apa yang dia lakukan tidak sesuai fitrahnya,” terang Prof Dadang.
Menyikapi kasus perkawinan sejenis ini ada baiknya kita ,ikuti pendapat Prof. DR.dr. Dadang Hawari, bahwa perilaku LGBT akibat nalar dan jiwa yang sakit, suara-suara yang menghalalkan perkawinan sejenis (homoseksual dan lesbian) sebenarnya lebih bersumber dari jiwa yang sakit, emosi yang tidak stabil dan nalar yang sakit. Demikian dikatakan Pakar kedokteran jiwa dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Prof. DR. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater.
Semoga ini dapat menjadi pegangan ,menurut Dadang Hawari, dalam bukunya, Pendekatan Psikoreligi pada Homoseksual menyebutkan bahwa penyakit homo atau lesbi ini bisa diobati. Kasus homoseksual tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan melalui proses perkembangan psikoseksual seseorang, terutama faktor pendidikan keluarga di rumah dan pergaulan sosial.
Dukung LGBT, Ade Armando dan Musdah Mulia Bentuk Kekalahan Umat Manusia pada Libido
Dari Vatikan juga dikabarkan, Kemenangan Pernikahan Gay di Irlandia dan terbaru di Amerika Serikat adalah Kekalahan Umat Manusia. Sungguh miris kita mensikapinya bahwa sudah sedemikian bobroknya akal manusia karena sudah dikuasai oleh libido seksnya.
Untuk kali pertama mengeluarkan reaksi keras terkait referendum di Irlandia yang melegalkan pernikahan gay di negeri itu."(Hasil referendum itu) bukan sebuah kekalahan untuk prinsip-prisip agama Kristen. Itu adalah kekalahan untuk semua umat manusia. Saya sangat sedih dengan hasil itu," kata Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin kepada Vatican Radio
Inilah wajah liberal dalam dukung mendukung LGBT, Ade Armando dan Musdah Mulia simbol penantang Allah, demi orientasi dunia semata hingga nekat melawan kodratnya sebagai manusia ciptaan Allah SWT. Wallahu'alam bishowab.[rojul/dbs]