View Full Version
Sabtu, 15 Aug 2015

Anggota DPR RI: Pidato Presiden Banyak Kata, Nihil Fakta

JAKARTA (voa-islam.com)- Anggota DPR RI Heri Gunawan menilai pidato Presiden kemarin lebih banyaknya paradoksnya. Hanya lebih banyak kata dan ucapan tanpa ada tindak nyata.

"Justru banyak yang paradoks. Lebih banyak karya kata dibanding karya nyata," kata Heri menanggapi pidato Presiden Jokowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (14/08/2015) seperti yang dikutip Antara.

Ia juga menyebut bahwa Jokowi hanya pintar bicara janji-janji, tapi faktanya semua itu tidak ada. Terbukti menurutnya pemerintah gagal di hampir semua lini bidang. Bahkan, masih menurutnya, pemerintah secara terang-terangan membuka pintu besar untuk warga Asing yang ingin bekerja di Indonesia.

"Presiden bicara soal perwujudan janji-janji UUD 1945, tapi faktanya, pemerintah gagal menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya. Bahkan, secara terang-terangan, membuka kran lebar-lebar bagi masuknya tenaga kerja asing yang menggerus kesempatan kerja warga lokal," kata Heri yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Presiden Jokowi bicara soal kemandirian ekonomi, tapi faktanya, pemerintah justru menggantungkan kelangsungan ekonomi nasional kepada asing melalui Utang Luar Negeri yang bertumpuk.

"Saat ini, debt service ratio kita sudah di atas 50 persen. Itu berbahaya dan mengancam kedaulatan fiskal kita. Lebih dari setengah penerimaan ekspor hanya habis untuk bayar Utang Luar Negeri," imbuhnya.

Presiden bicara soal ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian nasional, tapi faktanya, dukungan terhadap perkembangan ekonomi ini masih kurang maksimal. 

"Sekarang ini, banyak anak muda dengan start-up-nya yang luar biasa, tapi masih sulit dalam pembiayaan. BUMN yang diharapkan menopang hal itu tidak maksimal. Tidak heran, banyak start-up Indonesia yang punya ide cemerlang tapi sulit bersaing," katanya.

Lalu, Presiden bicara soal janji-janji kemerdekaan 17 Agustus 1945. Tapi, faktanya, di saat yang sama, pemerintah (Pertamina dan PLN) justru akan menaikkan harga BBM dan TDL menjelang hari kemerdekaan. 

"Karena itu, ke depan, saya berharap Presiden bisa mewujudkan janji-janjinya secara konsisten dan konsekwen. Satunya kata dengan perbuatan. Berkarya nyata dan tidak berkarya kata," demikian Heri. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version