JAKARTA (voa-islam.com)- Paska penculikan yang dilakukan oleh Densus 88 terhadap aktivis Islam Solo, tim berlogo burung Hantu kembali melakukan perilaku biadab dan tidak beradab. Menurut media online setempat, Densus 88 menggeledah masjid tanpa melepas alas kaki, dan juga berkata kotor dalam penggeledehannya.
“Tadi Densus 88 masuk ke Masjid Basyir dan sepatunya tidak dilepas. Di depan masjid mereka juga bicara kotor dan misuh-misuh,” kata salah satu warga yang tidak mau disebut identitasnya tersebut, seperti yang dikutip manjanik.com.
Pada Rabu sore, Densus 88 beserta jajaran aparat Polresta Solo melakukan penggeledahan di rumah milik Sugiyanto di Kampung Losari RT 5/RW 3, Semanggi. Sejumlah benda yang dianggap barang bukti diamankan oleh Densus 88 dan aparat kepolisian setelah penggeledahan dilakukan.
Selain rumah, Densus 88 juga menggeledah kandang kambing milik Sugiyanto dan mushala At-Taubah yang berada tidak jauh dari rumah Sugiyanto. Setidaknya, aparat membawa dua tas plastik dan satu kardus dari dua lokasi penggeledahan tersebut.
Dalam penggeledahan Kamis pagi tadi, aparat kepolisian mengerahkan dua unit truk pasukan Brimob, satu mobil penjinak bahan peledak, dan dua tim laboratorium forensik ke lokasi penggeledahan.
Penggeledahan itu dikawal ketat aparat bersenjata lengkap, dan mendapat perhatian dari warga sekitar. Polisi pun menutup akses jalan ke lokasi tersebut, dan tidak mengizinkan warga untuk mendekat.
Aktivis Islam yang diculik oleh Densus 88 yakni bernama Ibadurrahman, Yus Karman dan Sugiyanto. Mereka diculik di daerah Mojo Semanggi Pasar Kliwon Solo Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (12/8/2015) siang. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)