JAKARTA (voa-islam.com)- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama menantang warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang rumahnya digusur untuk sama-sama menduduki kawasan Monas, Jakarta Pusat untuk menunjukkan kekuatan. Ahok, begitulah biasa ia disapa menantang warga karena pada saat dilakukan penggusuran, warga melawan dengan melempari petugas dengan batu atau benda apapun. Dan Ahok pun menganggap itu hal yang sudah biasa atau lumrah.
"Lempar batu itu mah sudah biasa. Kalau ini (Kampung Pulo) enggak mau digusur, mari kita sama-sama dudukin Monas dan Balai Kota saja," tantang Ahok seperti yang dikutip Gatra.
Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah berbaik hati mengulur waktu penertiban Kampung Pulo selama satu bulan. Semula direncanakan kawasan tersebut diratakan usai Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menargetkan penertiban pemukiman liar di Kampung Pulo, Jakarta Timur, selesai dalam satu minggu. Begitu juga dengan relokasi warga ke rumah susun (rusun) Jatinegara Barat selesai satu minggu ke depan.
"Saya enggak tahu berapa lama, mungkin bisa satu minggu (ke depan) selesai, bertahap semuanya," ujar Ahok di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/8).
Seperti diberitakan, satu unit alat berat bekho dibakar warga Kampung Pulo yang menolak ditertibkan. Polisi yang berjumlah kurang lebih 500 personel diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan penertiban. Diberitakan pula, banyak korban yang dihasilkan oleh aparat setempat atas kebijakan Ahok yang kontoversial ini. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)