JAKARTA (voa-islam.com)- Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) anti korupsi menyebut bahwa wawancara yang dilakukan Pansel KPK pada hari ini untuk menyaring Calon Pimpinan (Capim) yang baru masih terlihat beberapa kekurangan. KMS mencatat, misalnya ketidakadilan di dalam mempertanyakan harta kekayaan. Capim pada saat itu hanya menanyakan kepada salah satu orang calon saja, sedangkan yang lain tidak ditanyai.
“KMS melihat adanya perbedaan perlakuan antara satu calon dengan yang lainnya. Pansel bertanya tentang harta kekayaan pada seorang capim, namun tidak menanyakan pada calon lain. Kepada Agus Raharjo, Pansel mencecar terkait asal usul harta kekayaannya. Sementara tidak demikian kepada Basaria Panjaitan. Pansel bahkan luput menanyakan LHKPN Basaria Panjaitan,” demikian rilis yang redaksi voa-islam.com terima hari ini (25/08/2015).
Selain itu, KMS juga mencatat apa yang dikerjakan Pansel Capim belum menyentuh substansi yang ada bagaimana seharusnya KPK di masa akan datang. Misalnya saja seperti apa jalan keluar atau solusi untuk pemberantasan korupsi.
“Pansel mempertanyakan sesuatu semestinya sudah selesai pada tahap sebelumnya. Seperti Pansel mengangkat pertanyaan yang terkesan normatif ke calon (UU KPK), atau mengapa seorang calon yang latar belakang akademisnya tidak berhubungan dengan antikorupsi bisa sampai pada tahap wawancara. Semestinya Pansel perlu langsung pada klarifikasi informasi terkait persoalan intergritas dan independensi calon, maupun pendalaman terhadap visi dan solusi mereka tentang pemberantasan korupsi di Indonesia.”
Pansel juga disebut oleh KMS kurang sekali memperhatikan mekanisme yang hingga saat ini masih saja menjadi penghalang KPK di dalam menyelesaikan sebuah perkara korupsi.
“Pansel belum memperdalam isu-isu kritikal tertentu yang saat ini menjadi ganjalan pemberantasan korupsi KPK, seperti pelimpahan perkara KPK ke kepolisian, kewenangan penyidikan dan penuntutan KPK, maupun rivalitas dengan KPK dan kepolisian."
Perlu diketahui, bahwa hari ini adalah hari di mana Pansel menyeleksi atau menyaring Capim KPK. beberapa orang yang mengikuti Capim ini dari berbagai profesi dan latar belakang. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)