View Full Version
Jum'at, 28 Aug 2015

Rakyat Jakarta Bangkit Melawan Ahok

JAKARTA (voa-islam.com) - Rakyat DKI  Jakarta bangkit melawan Ahok  yang telah menghancurkan rakyat jelata dengan bengis. Ahok semena-mena bertindak seakan Jakarta itu milik moyangnya.

Ketua #LawanAhok, Tegar Putuhena menilai Gubernur DKI  Ahok telah menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat khususnya Kampung Pulo demi memuluskan agenda-agenda tertentu.

Ahok ingin menghabisi rakyat pribumi dari DKI Jakarta, dan menjadikan Jakarta seperti Singapura. Sudah berapa banyak rakyat yang digusur dan dihancurkan? Bukan hanya rumah atau tempat tinggal penduduk pribumi yang mereka hancurkan, tapi juga para pedagang kaki lima mereka hancurkan.

"Ahok telah mengerahkan kekuatan bersenjata secara berlebihan untuk menghadapi masyarakat sipil tak bersenjata. Ini adalah tindakan otoriter yang wajib dilawan," tegas Tegar di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Ia menjelaskan, sudah ada ratusan orang yang mendaftarkan diri sebagai relawan dan bersedia mendirikan posko di wilayahnya masing-masing sejak dideklarasikannya #LawanAhok pada Sabtu (21/8) kemarin.

Menurut dia, relawan bersedia mendirikan posko seperti di Rawamangun, Cililitan, Cilosari, Condet dan tempat-tempat lain yang masih tahap diinventarisasi.

"Seluruh Jakarta akan kami bentuk posko, Ahok harus sadar bahwa lawannya lebih banyak dari yang dia kira," ujarnya.

Tegar mengatakan, kegiatan akan diawali dengan shalat Jumat berjamaah. Bertindak sebagai khatib adalah Dr. Sujana Sulaiman dan ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Beni Pramula, yang akan memimpin doa.

Selain itu, akan hadir juga tokoh-tokoh nasional serta sejumlah aktivis lintas agama dan suku. Hingga saat ini, sudah ada ribuan aktivis mahasiswa dan ormas yang mengonfirmasi akan hadir. Rakyat tidak boleh terus berdiam diri menghadapi ancaman Ahok yang akan menggerus dan menghancurkan para pribumi dari Jakarta.

Menurut mantan Menteri Kehutanan MS. Ka'ban, sudah 80 persen tanah di Jakarta dikuasai oleh Cina. Bahkan, penduduk Betawi yang menjadi penduduk asli Jakarta, sekarang sudah menempati urutan nomor lima.

Sementara  itu, massa anti-Gubernur DKI Basuki Ahok mendatangi kantor berita Detik di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, untuk memprotes pemberitaan situs berita tersebut, Jumat, 28 Agustus 2015.

Bursah Zarnubi, juru bicara massa yang mendatangi kantor berita Detik mengatakan, mereka memprotes pemberitaan Detik.com soal demo anti-Ahok Jumat pagi tadi di depan rumah dinas gubernur di Taman Suropati, Menteng, Jakarta.

"Mereka bilang kalau kami nyampah, berita naik jam 11.30 padahal kami baru makan habis Jumatan dan langsung memunguti sampahnya," kata Bursah Zarnubi di kantor Detik, Jumat, 28 Agustus 2015.

Di bagian lain, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI M Syarief sangat menyayangkan metode penggusuran yang digunakan pemerintah provinsi (pemprov) setempat.

"Kami menyayangkan kejadian ini. Kami mengutuk aparat penertiban Kampung Pulo. Kenapa tidak bisa melakukan penggusuran dengan cara baik-baik gitu ya," tandasnya di Jakarta, Jumat (28/8/2015).

Dia menjelaskan, perlawanan warga Kampung Pulo diakibatkan kekecewaan warga di kawasan tersebut terhadap keputusan Gubernur DKI Jakarta Ahok yang berubah-ubah.(sasa/dbs/voa-islam.com)

Editor: RF


latestnews

View Full Version