JAKARTA (voa-islam.com) - Kelompok buruh yang paling menderita akibat krisis ekonomi ini. Sudah ratusan ribu buruh yang terkena PHK. Mereka akan melakukan aksi demonstrasi di Jakarta sebagai pusat gerakan berbagai organisasi buruh, Selasa (1/9/2015).
Sebanyak 48 ribu buruh menggelar aksi mereka yang dimulai dari Bunderan HI (Hotel Indonesia). Selanjutnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mengatakan setelah berkumpul di Bundaran HI, buruh melakukan long march ke Istana Negara, Kantor Kementerian Kesehatan, dan Balai Kota DKI Jakarta.
“Sebanyak 48 ribu buruh ikut. Selama ini, kami long march. Rencana tidak berubah, dari Bundaran HI ke Istana Negara, ke Kementerian Kesehatan, dan ke Kantor Gubernur DKI Jakarta. Kami mengangkat isu yang sama,” ujar Said, Senin (31/8/2015).
Menurut dia, buruh akan melakukan aksi damai. Ini sesuai rekomendasi Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian saat menggelar pertemuan dengan para buruh, Sabtu (29/8/2015).
Aksi turun ke jalan tersebut berawal dari keprihatinan buruh melihat situasi ekonomi di Indonesia. Para buruh melihat nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat melemah. Ini membuat ekonomi melemah dan daya beli masyarakat menurun. Apalagi, kata Iqbal, buruh merasa terancam terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran apabila situasi ini tidak segera ditangani pemerintah.
Iqbal menambahkan, aksi 1 September nanti para buruh menyampaikan 10 tuntutan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut, yaitu menurunkan harga barang dan bahan bakar minyak (BBM), meminta pemerintah tidak memutus hubungan kerja buruh. Sekarang sudah ratusan buruh terkena buruh yang di PHK, akibat pabrik gulung tikar.
“Menghentikan kemudahan tenaga kerja asing, mengembalikan daya beli, menaikkan upah minimum, sistem INA CBG’s, BPJS kondisi buruh lebih buruk, jaminan pensiun, tidak boleh ada diskriminasi pns atau buruh , dan meminta penegakan aturan keselamatan kerja,” tambah dia.
Buruh di Indnesia bukan terkecik oleh krisis ekonomi, tapi juga diihancurkan oleh pengkhianatann pemerintah dan pengusaha. Bahkan, sekarang mendatangkan tenaga kerja dari Cina yang jumlah ribuan, menggantikan buruh Indonesia. Karena pemerintah Joikowi makan duit Cina. (dita/dbs/voa-islam.com)