JAKARTA (voa-islam.com) - Ratusan ribu buruh di PHK oleh perusahaan. Jokowi makin senang, kesempatan bagi buruh Cina menggantikan mereka. Jokowi adalah presiden yang benar-benar pro-Cina. Tidak peduli dengan nasib buruh yang sudah melarat kehilangan pekerjaan, Jokowi lebih senang dengan membludaknya buruh asal Cina.
Di bagian lain, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Ronny F. Sompie mengatakan bahwa ia akan memperketat pengawasan terhadap imigran asal Cina dan Taiwan. Hal ini menyusul maraknya kasus kriminalitas yang melibatkan warga dari dua negara tersebut termasuk peredaran narkoba.
“Pengawasannya diperketat. Mereka tiba di Indonesia melalui tempat pemeriksaan Imigrasi. Kita lakukan pemeriksaan dan lakukan pengawasan sesuai dengan rekomendasi akomodasi yang akan mereka tempati,” ucapnya setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana, Senin, 31 Agustus 2015.
Selain memperketat pengawasan, Ronny meminta aparat pemerintah daerah dan masyarakat melaporkan imigran yang tinggal di daerah mereka. Menurut dia, ada 122 kantor Imigrasi di seluruh Indonesia. Pelaporan dapat dilakukan melalui kantor Imigrasi tersebut.
“Harus ada sinergi untuk melakukan pengawasan terhadap orang asing ini. Kami yang akan melakukan penegakan hukumnya kalau ada feedback,” ujarnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Imigrasi, selama Januari-Agustus 2015, total imigran Cina mencapai 20.911 atau yang tertinggi. Dari jumlah tersebut, 16.328 di antaranya tenaga kerja asing. Imigran terbanyak kedua berasal dari Jepang yang mencapai 17.911, 10.838 di antaranya tenaga asing. Sedangkan imigran terbanyak ketiga dari Korea Selatan sebesar 15.495. Dari jumlah itu, 8.172 di antaranya tenaga kerja asing.
Jadi bersamaan dengan kedok investasi ke Indonesia, sebenarnya yang terjadi adalah proses Cinasasi. Buruh pribumi digantikan buruh Cina, karena yang punya duit dan majikan 'taoke'nya juga dari Cina. Makanya untuk melayani taoke Cina, tidak diperlukan buruh dari Cina yang bisa bahasa Indonesia. (dita/dbs/voa-islam.com)
Editor: RF