View Full Version
Rabu, 02 Sep 2015

Tak Ingin Dibodohi Pemerintah, Buruh Akan Siapkan Massa Lebih Besar

JAKARTA (voa-islam.com)- Massa buruh yang menunggu perwakilan menemui para Menteri, Dirjen, dan Lembaga terkait merasa jenuh di depan Istana Negara. Karena hampir dua jam lebih perwakilan dari puluhan ribu buruh belum juga keluar. Sontak saja para orator yang berada di atas mobil sound syetem menggiring massa ke arah Menko Polhukam, tempat di mana para perwakilan bertemu dengan Luhut Binsar Panjaitan selaku Menko Polhukam, Menkes, dan Menaker.

“Sudah hampir dua jam lebih tidak ada tindak lanjut dan kepastian. Kita geruduk saja itu Menko Polhukam. Siap geruduk Menkopolhukam?!” tanyanya kepada aksi massa, dan dijawab ‘siap’.

Namun tidak lama setelah sampai di depan seberang tempat Menko Polhukam, para buruh mendapati rekan-rekan mereka, yang terdiri dari tiga presiden konfederasi keluar dari gedung Menko Polhukam. Alhasil mereka pun tenang kembali. Dan lantas mendengarkan hasil dari pertemuan itu.

Dimulai dari presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani yang membeberkan pertemuan dengan perwakilan pemerintah, yang mengatakan telah memberikan ultimatum kepada pemerintah. Ia menyatakan hal demikian kerena pemerintah selama ini dinilai main-main terhadap nasib buruh Indonesia.

“Bahwa buruh bergerak tidak main-main. Maka kita beri mereka (pemerintah) ultimatum. Siap berjuang?! Siap bergerak?!” tanyanya bakar semangat para buruh yang semenjak siang mereka di depan istana Negara.

Waktu yang diberikan oleh para perwakilan buruh hingga November mendatang. Tetapi, jika tidak ada hasil yang baik dan signifikan terhadap buruh, maka ia dan seluruh buruh akan bergerak lebih besar lagi untuk mengepung istana.

“Jika hasilnya bagus, kita siarkan. Tetapi jika hasilnya buruk, maka kita akan bergerak kembali. Kita akan undang massa lima kali daripada hari ini,” peringatannya kepada pemerintah.

Gani juga menyampaikan, bahwa dalam pertemuan tadi ia dan beberapa perwakilan meminta untuk dimasukkan ke dalam tim perumusan untuk membantu menyelesaikan persoalan buruh. Gani, Said Iqbal, dan Mudhofir meminta hal tersebut karena tidak ingin melihat pemerintah memainkan para buruh kembali.

“Kita tidak mau lagi diatur-atur lagi oleh mereka (pemerintah). Kita yang mengatur. Dan kita menginginkan masuk ke tim yang pemerintah bentuk,” katanya tegas. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version