JAKARTA (voa-islam.com)- Publik bisa melihat siapa partai yang tidak menepati janji di dalam koalisi. Demikian ucap Juru bicara DPP PKS, Mardani Ali Sera menanggapi pindahnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke kubu Koalisis Indonesia Hebat (KIH) atau pemerintah.
"PAN gabung ke KIH itu hak PAN. Dan publik bisa lihat janji yang dulu dan sekarang. Kalau kami PKS tetap di KMP karena sehat, ada kontrol yang kuat terhadap pemerintah," kata Mardani.
Pengaruh di parlemen tentunya ada. Namun baginya, publik dapat menilai dengan cerdas mana kebijakan yang pro rakyat yang dicanangkan pemerintah dan mana yang tidak.
"Di Parlemen pengaruhnya ada tapi kan publik makin cerdas. Publik akan lihat usulan kebijakan pemerintah yang tidak pro publik maka tidak diterima KMP. Ketika KIH menerima, nanti kreditnya untuk Koalisi Merah Putih (KMP)," jelasnya.
Bahkan, meski dirugikan secara kekuatan politik, PKS merasa ada keuntungan tersendiri dengan keluarnya PAN. Selain menambah solid KMP yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PPP, PKS dan PBB, PKS juga jadi tahu siapa di antara KMP yang belakangan main dua kaki.
"KMP diuntungkan karena kami bisa lebih solid. Sebelumnya mungkin masih ada yang dua kaki, tapi sekarang sudah jelas," pungkasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)
Editor: RF