View Full Version
Kamis, 03 Sep 2015

Sudah Kepalang Janji dengan Cina, Buwas pun Dikorbankan Pemerintah

JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono mensinyalir isu pencopotan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso (Buwas) sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri akibat adanya tekanan dari Negara Cina. Hal ini bisa dilihat dari penggeledehan Pelindo beberapa waktu lalu atas tindak pidana korupsi.

"Patut diduga ada intervensi dari pemerintah Cina terutama dalam kasus dugaan korupsi yang menimpa Pelindo. Sebab kasus korupsi pengadaan crane dari China di Pelindo bisa mencoreng nama perusahaan Cina," ujarnya, seperti yang dikutip Rakyat Merdeka.

Selain itu dapat dilihat pula dari ancaman RJ Lino sebagai Dirut Pelindo II pada saat digeledah, yang mengatakan bahwa Buwas dapat menganggu perekonomian Indonesia.

"Bukti kuat adalah ancaman RJ Lino (Dirut Pelindo II) saat kantornya digeledah. Kepada Sofyan Jalil (Menteri Bapenas) dia menitip pesan agar disampaikan kepada Jokowi, bahwa tindakan Buwas bisa menganggu ekonomi. RJ Lino bahkan mengancam akan mundur dan tidak akan mau mengurus lagi tol laut," papar Arief.

Lebih lanjut menurut Arief, alasan pencopotan Buwas karena tindakan penegakan hukum oleh Bareskrim mengganggu stabilitas perekonomian nasional tidak bisa diterima. Justru, katanya, hancurnya perekonomian nasional saat ini adalah akibat gurita korupsi yang menyebabkan negara menanggung high cost economy.

"Penangganan kasus tindak pidana korupsi yang ditangani oleh Bareskrim telah merugikan negara triliunan rupiah, seperti kasus TPPI, Pelindo II, mafia dwelling time, atau kasus penyalahgunaan CSR BUMN. Jika Jokowi mencopot Buwas makin jelas bahwa Jokowi telah menjadi god fathernya para koruptor yang mulai resah akibat gebrakan Buwas," demikian Arief. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version