JAKARTA (voa-islam.com) - Masuknya tempat pelacuran dalam brosur tujuan pariwisata di DKI Jakarta mendapat protes publik. Hal tersebut dinilai masyarakat adalah kebijakan salah dari Pemda yang merekomendasikan beberapa hotel di Jakarta, seperti hotel Alexis yang dikenal sebagai tempat pelacuran menjadi tujuan wisata. Untuk itu pemerintah perlu mengingatkan kembali tentang keberadaan revolusi mental.
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, sangat wajar jika masyarakat geram dengan pemda yang membuat keputusan tidak tepat dengan merekomendasikan tempat pelacuran sebagai pariwisata dan hal ini membuktikan bahwa program revolusi mental yang bernilai miliaran rupiah gagal.
“Masyarakat DKI Jakarta ingin orang-orang mengenal Jakarta dengan budayanya bukan dengan tempat prostitusinya, apakah pemda DKI Jakarta ingin menyetarakan Jakarta dengan Pattaya atau Phuket yang terkenal dengan tempat prostitusinya?!” tegas Panji di Jakarta, Senin (31/8).
...pejabat-pejabat tinggi di negara ini masih tidak bermoral dan hal tersebut semakin menyadarkan masyarakat bahwa revolusi mental hanya sekedar slogan kosong
Panji lanjut menjelaskan, miris jika ibu kota Indonesia yang seharusnya menjadi contoh bagi daerah lain masih disusupi oleh hal yang negatif.
“Ini adalah bukti pejabat-pejabat tinggi di negara ini masih tidak bermoral dan hal tersebut semakin menyadarkan masyarakat bahwa revolusi mental hanya sekedar slogan kosong,” tutup Panji. [arb/abp/pribuminews]