View Full Version
Jum'at, 04 Sep 2015

Undang As-Sisi, Indonesia Dikendalikan Asing?

JAKARTA (voa-islam.com)- Abdel Fattah Al Sisi atau yang dikenal As Sisi merupakan pimpinan kudeta berdarah di Mesir tahun 2013. Banyak kejahatan kemanusiaan dan pembantaian-pembantaian yang dilakukan oleh rezim As Sisi. Indonesian Society For Humanity (ISFH) telah mendata sekian daftar pelanggaran HAM tersebut.

Kejahatan kemanusiaan terhadap warga sipil dilakukan As Sisi antara lain: pembantaian Garda Republik (8 Juli 2013); pembantaian Stadion Manshuroh (19 Juli 2013); pembantaian Monumen Sadat (27 Juli 2013); pembantaian Nadhoh Square (14 Agustus 2013); pembantaian Rabiah (14 Agustus 2013); pembantaian Ramsis (16 Agustus 2013); pembantaian Abou Zabal (18 Agustus 2013). Ribuan warga sipil tak bersalah tewas, selain itu lebih dari 300 tahanan meninggal di dalam penjara.

ISFH sangat mendukung jika Jokowi hendak menangkap penjahat kemanusiaan internasional yang juga telah dicatat kejahatannya oleh Dewan HAM PBB. Demikian rilis hari kedua yang diterima redaksi voa-islam.com hari ini (04/09/2015).

Menurut Noval, salah besar jika Indonesia yang merupakan bangsa yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan dan kemerdekaan mengundang As-Sisi bahkan disambut oleh istana.

Sebagai Koordinator ISFH, Noval menyatakan undangan As-Sisi oleh presiden Jokowi sangat kami sayangkan, kecuali jika Jokowi berniat hendak menangkapnya. Jika tidak, maka kami menolak kehadiran As-Sisi di Indonesia!

As -Sisi merupakan rezim otoriter sekaligus pimpinan kudeta berdarah yang lebih mementingkan kepentingan asing dibandingkan keutuhan dan kedaulatan bangsanya sendiri. Pemimpin boneka, lanjutnya, layaknya As-Sisi bukanlah sosok yang layak dan patut diundang pemerintah Indonesia, kecuali sama sama mengakui akan pengendalian asing dalam tubuh NKRI. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version