JAKARTA (voa-islam.com) - Dukungan PAN (Partai Amanah Nasional) tidak mempunyai efek apapun bagi pemerintahan Jokowi. Tetap terpuruk. Kehadiran PAN bersama pemerintah dinilai tidak bisa berbuat banyak mengatasi soal kondisi perekonomian di Indonesia yang tidak stabil.
Politikus PDIP, Effendi Simbolon mengatakan, meski seluruh partai di DPR bergabung bersama pemerintah, kondisi perekonomian di tanah air belum bisa dipastikan akan membaik. Ini memang kondisi pemerintahan yang sangat tergantung kepada asing, tidak akan dapat keluar dari krisis yang ada.
Selain itu, kata Effendi, yang menjadi masalah adalah gaya kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang membuat para investor tidak percaya. Para investor asing tidak memiliki 'trust' (kepercayaan) terhadap Jokowi dan JK.
"Yang jadi masalah adalah pemimpinnya. Investor tidak percaya dengan kepemimpinan Jokowi-JK. Masalahnya itu. Jadi, biarpun semua partai mendukung, belum tentu baik," kata Effendi, Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Apalagi, kata Effendi, perolehan kursi PAN di Parlemen dianggap kurang strategis. "PAN di parlemen nomor berapa, cuma di urutan ke lima. Maaf saja, semua mendukung pemerintah pun belum tentu bisa membaik," kata Effendi.
Diketahui, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi, untuk memperbaiki kondisi perekonomian tanah air. PAN yang sudah bergabung dengan Jokowi itu hanya menimbulkan sinisme di tengah masyarakat, dan tetap saja tidak bisa memperbaiki kondisi yang ada. (dita/dbs/voa-islam.om)