View Full Version
Sabtu, 05 Sep 2015

Dari Zaman Presiden Gusdur hingga Jokowi, Hutan Terbakar Satu Tahun Sekali

JAKARTA (voa-islam.com)- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa dalam kurun waktu 18 tahun terakhir, wilayah hutan dan lahan di Sumatra dam Kalimantan selalu saja terbakar setiap tahunnya.

Pelanggaran dan hukum ringan yang diberikan terhadap pelaku menurut Sutopo adalah salah satu indikasi terbakarnya karhula di Sumatra dan Kalimantan. "Karhutla akibat pembiaran dan lemahnya penegakan hukum terkait pembakaran dilakukan untuk pembersihan lahan dan perluasan lahan," kata Sutopo, Sabtu (05/09/2015), seperti yang dilansir dari Republika.

Selain itu, karhutla juga disebabkan oleh illegal logging yang dilakukan oleh masyarakat ataupun oknum lembaga pemerintah dan lembaga di luar pemerintah.

Kunci utama mengatasi karhutla adalah penegakan hukum. Sudah banyak UU, peraturan, juknis dan lainnya yang mengatur larangan karhutla. Namun demikian, tetap saja dibakar.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masif menyebabkan bencana asap. Wilayah langganan karhutla adalah Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel. Dampak yang ditimbulkan luar biasa. Bahkan kerugian dan kerusakan akibat karhutla lebih besar dibandingkan jenis bencana lainnya di Indonesia setiap tahunnya. 

Saat karhutla parah melanda Riau pada Mei-Juni 2013 dan Maret-April 2014, Satgas Nasional Penanganan Bencana Asap akibat karhutla yang dikomando BNPB, semua bisa diatasi dalam waktu 2-3 minggu. Ribuan TNI dan Polisi dikerahkan menduduki daerah-daerah yang sering dibakar. Patroli dan penegakan hukum diintesifkan. Hasilnya karhutla dipadamkan dan tidak berlanjut. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version