JAKARTA (voa-islam.com)- Digusurnya warga kampung Pulo, Jakarta Timur ternyata ada dugaan yang publik tidak tahu. Menurut aktivis #LawanAhok, Gubernur DKI Jakarta Ahok melakukan penggusuran itu dilatarbelakangi adanya kompromi dengan para investor dan pengusaha properti.
"Di kampung Pulo kejahatan Ahok dengan investor," demikian dugaan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet dalam acara gerakan #lawanAhok di Markas Pergerakan Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 43 Jakarta Selatan, kemarin (05/09/2015).
Ratna tak menyebut kejahatan tersembunyi macam apa yang tengah disusun Ahok di Kampung Pulo. Namun dia ingatkan warga Jakarta bahwa Ahok sangat tertarik pada bisnis. Dia juga memiliki ikatan kuat dengan raja properti Agung Podomoro Group (APG).
"Dia memang orang Podomoro, dia penasehat dan dibayar oleh Podomoro saat jaman Sutiyoso (mantan Gubernur DKI Jakarta). Makanya harus dicurigai. Ketertarikannya sangat bisnis sangat kuat," katanya, seperti yang dikutip Rakyat Merdeka.
Ratna membantah tudingannya tersebut sebagai bentuk provokasi kepada masyarakat. Ia mengaku tindakannya untuk mengingatkan warga Jakarta untuk tidak menyesal di kemudian hari bila memilih Ahok di Pilkada DKI berikutnya.
"Apa yang dilakukannya bertahun-tahun ya memang sebagai orangnya Podomoro. Aku mengingatkan pentingnya Ahok tidak memimpin Jakarta," tandasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)