JAKARTA (voa-islam.com)- Mayjen TNI Purnawirawan Budi Sujana dan sekalompok purnawirawan mendirikan Gerakan Bela Negara (GBN). Budi Sujana sebagai Ketua DPP GBN mengatakan hal ini dibentuk sebagai upaya untuk menumbuhkan kembali semangat rasa nasionalisme yang belakangan ini mulai menipisi, khususnya kepada anak-anak muda Indonesia.
Salah satu yang menjadi konsentrasi GBN ialah mewaspadai kebangkitan gerakan komunisme gaya baru di Indonesia. Komunisme gaya baru ini menurut GBN telah melakukan manuver dengan ragam kamuflase, di antaranya mengatasnamakan demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Dan GBN berharap langkah ini merupakan jalan atau solusi yang dapat menjawab fenomena komunisme di Tanah Air.
"Langkahnya pelan namun pasti, utamanya mendorong rekonsiliasi," papar Budi, Selasa (08/09/2015), seperti yang dikutip Republika.
Ia memberi contoh, langkah yang ditempuh komunisme wajah baru ini untuk memunculkan kembali bibit komunisme dengan melakukan pengujian terhadap sejumlah UU. "Ada sejumlah UU yang diuji ke MK, yang gol di pasal 60 huruf g UU No 12 Tahun 2003," ungkapnya.
Dalam UU yang mengatur tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD tersebut pasal yang mengharuskan calon bukan anggota PKI, Ormas yang terlibat dengan PKI atau terlibat langsung dalam G30S/PKI. "Sekarang mereka bisa jadi anggota dewan dengan dicabutnya pasal itu."
Budi menegaskan, pihaknya tidak sepakat jika sampai Presiden Joko Widodo mengucapkan permohonan maaf terhadap gerakan komunisme di Indonesia. "Seolah-olah kita yang salah," ujar dia. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)