JAKARTA (voa-islam.com)- Lemahnya rupiah terhadap dolar tidak banyak masyarakat yang tahu apa dasar penyebabnya. Masyarakat, secara umum hanya tahu kalau rupiah lemah karena diakibatkan oleh daya beli yang rendah. Selain itu, juga ditengarai oleh penyerapan anggaran yang dinilai belum maksimal oleh pemerintah.
Namun, tahukah kita? Faktor penting mengapa rupiah acapkali lemah ternyata didasari karena sikap sentimen di antara orang per orang, lembaga dengan lembaga, atau Negara dengan antar negara, yang bersifat negatif. Demikian yang dikatakan ekonom dan sekaligus politisi dari partai Gerindra, Fuad bawazier.
"Rupiah lemah karena penentuan kurs disikapi dengan sentimen yang tinggi. Dan sikap sentimen ini sangat menentukan, walau tidak berdasar di dalam ekonomi," ucapnya.
Fuad juga mensinyalir, melemahnya rupiah dari hari ke hari akibat pemimpin di Republik (baca: presiden Jokowi) yang tidak berwibawa di mata para menterinya. "Liat saja. Himbaun presiden tidak sampai kepada para menteri. Belum lagi sikap sentimen Wakil Presiden terhadap Menkomaritim Rizal Ramli," katanya.
Jika hal demikian masih berlanjut di pemerintahan Jokowi-JK, maka di kemudian hari jangan salahkan bila negeri semakin buruk daripada masa-masa yang pernah ada. Bahkan, melemahnya rupiah saat ini bisa menjadi luka busuk bagi Jokowi-JK.
"Ini akibat tadi, banyak faktor tidak membantu. Bisa terjadi lebih buruk daripada masa lalu. Dan sama saja artinya negeri ini berjalan dengan borok yang ada," tegasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)