JAKARTA (voa-islam.com)- Hizbuh Tahrir Indonesia (HTI) menilai kejatuhan rupiah atau ekonomi Indonesia disebabkan karena sistem yang kapitalis. HTI juga menyebut dalang dari kejatuhan ekonomi atau rupiah ini disebabkan lantaran sistem moneter yang tidak menggunakan jual-beli dengan basis emas dan perak.
"Pandangan saya, krisis disebabkan karena pemicunya dari sistem kapitalis. Selain itu, sistem moneternya yang tidak berbasis emas dan perak," kata Arief yang menjadi salah satu pembicara Halaqah Islam dan Peradaban yang ke-58 yang diadakan Hizbuh Tahrir Indonesia (HTI), dengan tema 'Krisis Ekonomi dan Skenario Kejatuhan Jokowi', kemarin (09/09/2015) di Gedung Juang 45, Jakarta Pusat.
Bagi Arief, krisis yang sedang dihadapi oleh Indonesia merupakan bagian dari kontrol Barat agar bangsa dan Negara ini memiliki hutang secara terus menerus. "Hutang luar negeri dijadikan senjata bagi orang-orang Barat, yaitu dengan meniscayakan hutang," sambungnya.
Iya dan HTI meyakini bahwa semuanya itu karena latar belakang sistem yang dianut Indonesia. Namun, ia juga tidak memungkiri bahwa secara personal pun bisa disalahkan.
"Selain sistem, orang juga salah. Akan tetapi, sistem yang paling mencolok," ucapnya. Dan ia menyarankan agar Indonesia mengubah sistem. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)