View Full Version
Kamis, 10 Sep 2015

Selalu Saja Perpanjang Kontrak Freeport, Pemimpin Indonesia Tidak Miliki Iman

JAKARTA (voa-islam.com)- Dari zaman ke zaman Indonesia selalu saja menghadapi  PT Freeport Indonesia. PT tersebut melakukan penambangan, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak.

Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak itu ke seluruh penjuru dunia. Dan secara umum, Indonesia dari dulu hingga saat ini hanya mendapatkan “ampasnya” saja. Terbukti rakyat, khsususnya warga Papua tidak merasakan nikmatnya apa itu kesejahteraan yang hakiki di Tanah sendiri.

Namun tahukah anda, kita semua bahwa Freepport Indonesia melakukan perjanjiannya dengan kasat mata? Sembunyi-sembunyi dari rakyat Indonesia, mungkin juga termasuk dari media umum. Tetapi demikianlah kenyataannya yang terjadi. Hal ini sebagaimana ynag disampaikan ekonom Fuad Bawazier di tengah-tengah acara diskusi yang diadakan oleh Hizbuh Tahrir Indonesia (HTI), kemarin (09/09/2015) di Gedung Juang 45, Jakarta Pusat.

“Freeport itu mengapa demikian karena perjanjiannya banyak dilakukan dengan kasat mata,” bebernya singkat.

Renegosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia juga dianggap setengah hati terhadap Freeport. Sehingga ini pula yang menjadi kendala mengapa PT tersebut masih eksis, bertahan hingga puluhan tahun mendatang.

“Renegosisasi yang dilakukan dari rezim ke rezim. Nyatanya pemimpin kita tidak ada satupun yang berani,” tambahnya.

Ia pun menyebut pemimpin-pemimpin seperti ini (baca: selalu perpanjang kontrak) sebagai pemimpin yang sebetulnya tidak mempunyai iman. Yang “menjual” bangsa sendiri ke tangan bangsa asing.

“Freeport kontraknya tidak habis-habis. Hal ini menandakan bahwa pemimpin seperti ini tidak memiliki iman,” tutupnya yang disambut pekik takbir dari peserta diskusi. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version