View Full Version
Kamis, 17 Sep 2015

Atur Harga Bahan Pokok Saja Tidak Mampu, Bagaimana Pemerintah Bisa Hadapi Spekulan Dunia

JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati menilai pemerintah tidak serius melakukan usaha untuk menggenjot belanja pemerintah sebagai usaha untuk mengatasi perlambatan ekonomi. Enny menganggap kebijakan fiskal pemerintah kurang ekspansif sehingga tidak mencerminkan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada.

“Konsumsi rumah tangga hanya naik 5,1% sehingga pertumbuhan hanya 4,7%. daya beli masyarakat hancur sehingga tidak mampu membeli kebutuhan pokok,” demikian disampaikan Enny dalam FGD yang diselenggarakan Fraksi PKS di Gedung DPR, Jakarta, hari ini (16/09)

Lebih lanjut Enny menyarankan agar pemerintah tidak terus menerus menyalahkan faktor eksternal sebagai penyebab terpuruknya perekonomian nasional.

“Ketika kita terus menyalahkan eksternal, maka kita tidak akan pernah melakukan evaluasi terhadap kapasitas pemerintah dalam mengelola perekonomian,” tandasnya.

Jika mengendalikan harga bahan pokok saja pemerintah nggak sanggup, bagaimana mau menghadapi spekulan kelas dunia

Pernyataan Enny tersebut sekaligus membantah ulasan pihak Bappenas yang diwakili Leonard Tampubolon. Dalam paparannya Leonard menyebut faktor kebijakan Bank Sentral Cina sebagai penyebab rontoknya nilai tukar rupiah yang berimbas pada perlambatan ekonomi.

“Bank Sentral Cina punya pengaruh besar terhadap perekonomian kita. Selain itu jumlah pengusaha kita yang sedikit dan didominasi lulusan sekolah dasar juga memberikan pengaruh,” ujar Leonard.

Sementara itu diakhir paparannya Enny menyatakan agar pemerintah melakukan evaluasi serius terhadap kapasitas yang dimiliki untuk mengelola perekonomian.

“Jika mengendalikan harga bahan pokok saja pemerintah nggak sanggup, bagaimana mau menghadapi spekulan kelas dunia,” tutup Enny. [ace/azzam/sharia]


latestnews

View Full Version