View Full Version
Senin, 21 Sep 2015

Muhammadiyah Minta Pemerintah Berhenti Beralasan dalam Hadapi Krisis Ekonomi

JAKARTA (voa-islam.com)- Paket Kebijakan Pemerintahan Jokowi tentang Stimulus Ekonomi menjadi harapan besar masyarakat ditengah krisis saat ini. Namun demikian, Pemerintahan Jokowi diminta tidak beretorika tentang kebijakan stimulus karena jika beretorika akan menjadikan sentimen negatif terhadap paket kebijakan tersebut. Demikian pernyataan Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bambang Wijonarko, dalam keterangan rilease-nya ke berbagai media massa, hari ini (21/09/2015).

Menurut Bambang, saat ini dengan kondisi ekonomi yang parah, diambang kebangkrutan, masyarakat ingin cepat keluar dari krisis. Masyarakat tidak ingin krisis yang terjadi saat ini seperti yang terjadi di masa lalu sehingga mematikan perekonomian nasional. Apalagi dengan rasio 0,42 persen memberikan bukti penyebaran pemerataan Ekonomi Indonesia kurang merata. Maka dari itu terkait stimulus ekonomi yang dilakukan pemerintah Jokowi harus transparan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

"Terkait dengan hal itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui MEK akan selalu memonitoring kebijakan-kebijakan tersebut," terangnya.

Muhammadiyah, lanjut Bambang, mengapresiasi terhadap paket kebijakan stimulus ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi saat ini. Seperti melakukan deregulasi kebijakan semua Kementerian untuk mempercepat stimulus ekonomi.

Ia berharap deregulasi kebijakan tersebut bisa cepat terselesaikan dan tidak mengalami hambatan. Untuk itu  Muhammadiyah akan siap untuk memberikan masukan dan kajian tentang kebijakan-kebijakan untuk mempercepat proses stimulus ekonomi.

Agar krisis ini tidak berlarut-larut, Bambang, mengingatkan kepada Pemerintahan Jokowi agar konsisten menjalankan Ekonomi konstitusi yaitu Ekonomi Kerakyatan.

Perlu disadari, salah satu kekuatan ekonomi saat ini yang tahan diterpa krisis adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang jumlahnya jutaan. Pelaku Ekonomi Rakyat inilah yang masih eksis.

Ibarat rumah, Bambang mengilustrasikan, UMKM adalah lantai rumah dan dinding yang masih kokoh. Sementara atap rumahnya berupa genteng yaitu sektor moneter sudah mulai pada bocor. Maka salah satu harapan di tengah krisis saat ini adalah Ekonomi Kerakyatan dengan basis UMKM.

"Maka dari itu dalam stimulus ekonomi ini pemerintah  Jokowi harus berpihak kepada ekonomi rakyat," terangnya.

Di tengah krisis dan di ujung tanduk inilah, Muhammadiyah akan tetap kritis terhadap pemerintah dan akan mengawasi kebijakan-kebijakan stimulus.

Bambang berharap kebijakan stimulus ekonomi tetap dijalankan dan tepat sasaran dan pemerintah tetap menjalankan ekonomi konstitusi.

"Bukan sebaliknya kata  stimulus hanya sekedar retorika dari sebuah ketidakmampuan dalam menjalankan amanat rakyat," tegasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version