View Full Version
Kamis, 24 Sep 2015

GIDI: Bebaskan Tersangka, Umat Islam Tolikara akan Aman

JAYAPURA (voa-islam.com)- Ketenangan kembali memeluk umat Islam Tolikara, Papua. Hadirnya Menteris Sosial Kofifah Indah Parawangsa, aparat kepolisian, dan Pangdam setempat disebut sebagai stimulus kedamaian itu tercipta. Namun, di lain sisi ternyata ada "intervensi" dari Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) untuk kedamaian itu tercipta, dan tentunya ada syarat-syaratnya.

Seperti yang dikutip Antara, Presiden GIDI, Pendeta Doorman Wanimbo sebelumnya pernah berpesan khusus agar jemaat yang dijadikan tersangka untuk dibebaskan. Hal ini ia minta agar umat Islam di Tolikara, Papua dapat menjalani ibadahnya dengan damai dan tenang, khususnya di  Hari Raya Idhul Adha.

"Harapannya sebelum tanggal 24 September 2015, perayaan Idul Adha, kedua tahanan sudah bisa ke Tolikara. Jadi kami harap besok sudah ada jawaban dan mereka sudah bisa diantar ke Tolikara," katanya usai mengikuti rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Senin malam (21/09/2015).

Menurut dia, dengan dibebaskan atau ditangguhkan penahanan terhadap kedua tersangka berinisial HK dan JW itu, jalannya perdamaian di Tolikara bisa berjalan aman dan lancar serta jauh dari rasa ketidakadilan.

"Itu (bebas) akan memberikan kenyamanan dan aman bagi semua untuk masa depan. Aspirasi dari kami pimpinan GIDI dan teman-teman muslim, sudah disampaikan dihadapan Kapolda, Gubernur, Pangdam, MRP dan DPRP pada pertemuan tadi," katanya.

Mengenai siapa yang akan bertanggungjawab soal pembebasan atau penangguhan penahanan bagi kedua pemuda yang diduga sebagai provokator itu, kata Doorman hal tersebut tergantung dari kebijakan Kejati Papua yang sudah mengambil alih kasus tersebut.

"Proses penangguhan atau jaminan nanti disampaikan oleh Kejati apakah pihak gereja atau keluarga, kalau hari ini keluarga yang sampaikan," kata Pdt Doorman Wanimbo. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version