JAKARTA (voa-islam.com) - Kementerian Agama mengklarifikasi informasi yang berkembang melalui pesan berantai tentang jumlah anggota jemaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi di Mina, Arab Saudi, Kamis.
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat memastikan informasi bahwa jumlah korban asal Indonesia dalam tragedi Mina mencapai 32 orang berikut daftar namanya adalah tidak benar dan tidak valid.
Berikut penjelasan Kementerian Agama mengenai hal-hal terkait kejadian tersebut:
1. Berita terkait peristiwa Mina benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, saat jamaah akan melakukan lontar jumroh Aqabah.
2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah Jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jemaah haji Indonesia.
3. Jemaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), tujuh maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui Jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali kemungkinan terjadinya korban yang lebih banyak.
4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan jumroh Aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab 204. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban.
5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa dan juga di Rumah Sakit Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut.
6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi, tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani, semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi, untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jumroh di Jamarat dengan mengeluarkan larangan melontar jumrah aqabah pukul 08.00 - 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumroh. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jemaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumroh mulai pukul 13.00 - 16.00.
8. Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 jemaah dan itu kebanyakan dari jemaah dari negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).
9. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +966543603154
Sementara itu pihak Arab Saudi sendiri telah menyatakan sebanyak 717 korban meninggal dan 863 mengalami luka-luka akibat tragdei Mina. Jumlah korban akan terus bertambah. Karena sekarang masih banyak yang luka dan berada di beberapa rumah sakit Arab Saudi. Kabar terakhir yang meninggal berjumlah 753 jamaah yang meninggal. (fh/dbs/voa-islam.com)