View Full Version
Senin, 28 Sep 2015

Haloo! Pak Presiden Rupiah Sudah Rp 14.700/1USD, Masih Bertahan?

JAKARTA (voa-islam.com) - Berbeda dengan saat kampanye Jokowi dan para pendukungnya, berkoar-koar dengan penuh semangat, mengatakan kalau "Jokowi" jadi presiden langsung rupiah bakal meroket, menjadi Rp 10.000/1USD.

Ternyata semuanya hanyalah 'apus-apus' (bohong). Justru menjelang setahun Jokowi menjadi presiden sekarang rupiah Rp14.700/1USD. Jokowi gagal. Rupiah bukannya naik nilai kursnya terhadap dolar, tapi tambah nyungsep.

Sementara itu, nangis 'menjerit' Menteri Perdagangan Thomas Lembong yang diangkat Jokowi, menggantikan Rahmat Gobel, dan ia mengaku khawatir dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Terutama kondisi rupiah yang terus anjlok hingga Rp 14.700 per dolar Amerika.

“Saya prihatin. Ini berbeda dengan sebelumnya. Something has changed, dan ini butuh tingkat keseriusan yang berbeda dengan kondisi normal,” katanya dalam pidato peresmian ASEAN Economic Community Center di kantornya pada Senin, 28 September 2015.

Thomas meminta masyarakat serta pegawai kementerian yang dipimpinnya bekerja lebih keras. Lemahnya mata uang ini menimbulkan kekhawatiran terkait dengan daya saing Indonesia dalam persaingan usaha global.

Mata uang yang terus-terusan anjlok akan membuat biaya produksi dan bahan baku yang dikeluarkan pengusaha semakin tinggi. Hal ini harus diperkuat. Sebab, saat memasuki MEA pada akhir tahun ini, pengusaha lokal akan bersaing dengan banyak pelaku usaha internasional.

“Kita harus mendorong daya saing industri UKM (usaha kecil-menengah) dan masyarakat kita secara menyeluruh,” ucapnya. Ia menjelaskan, bila biaya produksi terus meningkat dan rupiah terus melemah, artinya daya saing Indonesia kurang dalam menghadapi pasar global.

Dengan kondisi ekonomi saat ini, Indonesia hanya akan menjadi tempat pembuangan limbah produk-produk negra-negara Asing dan A Seng. Barang-barang Indonesia bakal tidak dapat lagi kompetitip, dan tidak laku.

Semua bahan baku industri di Idnonesia import. Jusuf Kalla berjanji akan menghentikan import barang mewah, tapi itu tidak langsung terkait dengan industri. Bersiaplah menghadapi kondisi kritis yang bakal datang di depan mata kita.  (ss/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version