JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, perekonomian Indonesia semakin di ujung tanduk. Bukan hanya masyarakat yang khawatir, namun orang dalam pemerintahan pun sudah mewanti-wanti perihal ini. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan rupiah di Rp. 14.700 per dollar AS sudah tak wajar dan perlu penanganan serius.
“Pemerintah hingga saat ini belum mengeluarkan kebijakan konkret sebagai solusi permasalahan ekonomi bangsa. Sebagai contoh, paket kebijakan jilid I yang dianggap mampu menjadi solusi untuk keterpurukan ekonomi, nyatanya paket tersebut gagal. Lalu saat ini pemerintah sedang merumuskan paket kebijakan ekonomi jilid II yang digembor-gemborkan akan menstimulus perekonomian Indonesia, mudah-mudahan saja begitu,” tutur Panji Selasa (29/9).
... sebaiknya pemerintah Jokowi-JK tidak lagi memberikan harapan palsu terhadap rakyat dengan paket-paket kebijakan yang hanya bersifat teoritis saja, karena faktanya yang di hadapi pemerintah saat ini adalah krisis kepercayaan publik
Panji menambahkan, sebaiknya pemerintah Jokowi-JK tidak lagi memberikan harapan palsu terhadap rakyat dengan paket-paket kebijakan yang hanya bersifat teoritis saja, karena faktanya yang dihadapi pemerintah saat ini adalah krisis kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah mengelola negara.
“Indonesia saat ini memprihatinkan karena pemerintah dinilai gagal benahi fundamental ekonomi, bank-bank di ambang kebangkrutan yang akan merugikan para nasabahnya, dan bukan tidak mungkin rakyat berkaca kepada krisis Yunani, dimana rakyat berbondong-bondong menarik uang dari ATM sebelum pengambilan uang di masa krisis dibatasi pemerintah,” tutup Panji. [tpm/jie/pribuminews]
Editor: RF