JAKARTA (voa-islam.com) - Seperti sudah tidak mempan lagi segala mantra yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi. Paket kebijakan ekonominya seperti 'membal', tak dapat mengangkat rupiah. Dolar terus membubung. Artinya, dunia usaha tetap tidak percaya dengan paket kebijakan ekonomi Jokowi.
Hal itu, tergambar dengna tetap melemahnya uang rupiah tak bertenaga di akhir pekan ini (2/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.25 WIB, nilai tukar rupiah berada di level 14.707 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah sejak 1997 silam. Jika dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin di 14.691, maka rupiah melemah 0,1%.
Sedangkan nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) melemah 0,37% menjadi 14.709 per dollar AS. Kemarin, kurs JISDOR rupiah berada di level 14.654 per dollar.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang, rupiah gagal bangkit, meski Indonesia mencatatkan deflasi. Maklum, dollar kokoh karena didukung data penyerapan pekerja sektor swasta yang melebihi perkiraan. Reny memprediksi, rupiah di kisaran Rp 14.580-Rp 14.700.
Suara-suara yang meragukan terhadap paket kebijakan ekonomi Jokowi semakin nyaring, dan bahkan dikalangan dunia usaha tak ada arti apa-apa kebijakan Jokowi. Karena sudah terlambat dan diawali dengan yang salah. Kabinet yang dibentuk oleh Jokowi bukan orang-orang yang kredibel. Sekarang ramai berbagai kalangan bagaimana caranya melengserkan Jokowi.
Sementara sejumlah jenderal, termasuk SBY dan Wiranto, sudah pasang badan, dan menolak kemungkinan adanya kudeta. SBY dan Wiranto hanya ingin membangun citra dirinya, bukan memikirkan nasib rakyat. Apapun usaha dan langkah yang bertujuan menyelamatkan rakyat dan negara pasti akan mendapat dukungan rakyat, sekalipun itu kudeta pasti akan didukung rakyat. (sasa/dbs/voa-islam.com)