JAKARTA (voa-islam.com)- Kiai Cholil Ridwan mengajak masyarakat agar terus waspada akan keberadaan PKI di Indonesia. Selain itu ia juga mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk sejarah-sejarah PKI yang selalu menggunakan kekerasan di dalam menjemput cita-citanya merebut kekuasaan.
"Bukanlah komunis, bila di dalam merebut kekuasaan tidak dengan cara memberontak," katanya saat acara Ziarah dan Doa dalam memperingati Hari Penghianatan PKI terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia di Lubang Buaya, Monemen Pancasila Sakti beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pemberontakkan yang keji, biadab, dan tidak dapat ditelan oleh akal menurutnya merupakan ciri khas pergerakan PKI. Di Madiun, ia mencontohkan adalah salah satu dari sekiannya bukti sejarah akan keganasan PKI.
"PKI adalah pemberontak yang keji dan tidak masuk akal. Sebagai contoh yang cukup kita kenal ialah peristiwa di Madiun," ungkapnya.
Kiai yang merupakan pengurus dari beberapa pesantren ini pun mengingatkan masyarakat agar melihat sejarah PKI yang dikenal kejam dan sadis itu untuk tidak berlaku naif. "Jika hingga saat ini kita tidak sadar, sama saja kita telah berlaku naif dan bodoh," tambahnya.
Kiai Cholil bahkan menantang masyarakat untuk menyebutkan mana di antara tindakan PKI yang tidak bertentangan dengan hukum. "Mau bukti apalagi tentang kekejaman PKI di sini?" tanyanya.
Dibunuhnya para jendral, ulama, dan masyarakat oleh PKI adalah suatu bukti yang tidak dapat terbantahkan. Jendral-jendral yang rela terbunuh demi negeri Indonesia karena menolak penandatanganan surat pengakuan yang dimintai PKI pada waktu itu, bagi Kiai Cholil merupakan pejuang atau patriot sejati yang pernah dimiliki bangsa. Untuk itu, demi penghargaan bagi ulama, khsususnya para jendral, ia mengusulkan kepada pemerintah agar sejarah PKI di Indonesia ditayangkan kembali di seluruh media.
"Kita bangga dewan para jendral yang terbunuh. Karena mereka patriot yang menolak surat yang pada saat itu dimintai PKI. Maka itu saya mengusulkan film PKI selalu ditayangkan kembali setiap memperingati penghianatan PKI," ucapnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)