JAKARTA (voa-islam.com)- Muchdi Purwoprandjono mengingatkan Komnas HAM agar tidak gegabah dalam merilis atau mengeluarkan peryataan tentang komunis, khususnya mengenai penghianatan PKI di Indonesia. Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini juga mengajak masyrakat agar ikut membantu memantau pergerakan lembaga asasi manusia tersebut.
“Untuk persoalan PKI, aktor yang kita awasi ialah Komnas HAM. Karena lembaga tersebutlah yang mencari dan membuat data tentang PKI,” ajaknya pada saat menghadirii Ziarah dan Doa dalam memperingati Hari Penghianatan PKI terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Lubang Buaya, Monemen Pancasila Sakti beberapa waktu lalu di Jakarta.
Ia beralasan, Komnas HAM dengan data yang dimilikinya lebih banyak tidak berimbang memberitakan sejarah PKI di Indonesia. Misalnya saja ia menyebutkan data yang diperoleh Komnas Ham lebih banyak bersumber pada eks-eks atau pendukung komunis di Indonesia. “Yang mererka rilis hanya data-data PKI saja, buka dari umat Islam dan para ulama yang menjadi korban kekejaman PKI,” sesalnya.
Untuk itu, ia mengingatkan agar Komnas HAM berlaku adil terhadap sejarah, data dan fakta tentang PKI atau komunis. Jika hal ini tidak dilakukan oleh Komnas HAM, maka ia mengancam akan membubarkan lembaga tersebut.
“Lembaga (Komnas HAM) adalah lembaga pertama yang nanti kita bubarkan!” tegasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)