View Full Version
Selasa, 06 Oct 2015

Presiden Jokowi Diminta Tidak Malu-malu untuk Mengakui Ekonomi Indonesia Lesu

JAKARTA (voa-islam.com)- Pemerintahan Jokowi yang masih malu-malu mengatakan bahwa saat ini ekonomi Indonesia sedang mengahadapi krisis merupakan hal yang tidak wajar.

Pengusaha dan juga aktivis muslim Ferry Koto menyebut bahwa harga-harga naik, daya beli turun, industri melambat dan berhenti, serta PHK yang tengah terjadi justru menurutnya adalah tanda-tanda adanya krisis.

"Harga-harga naik, daya beli turun, industri melambat bahkan ada yang berhenti, serta PHK yang mulai terjadi dimana-mana. Itulah krisis," tulisnya dalam akun Twitter resmi miliknya.

Krisis yang telah terjadi saat ini menurutnya membutuhkan penanganan yang dampaknya mengena langsung.

Paket ekonomi kedua Jokowi yang baru saja digulirkan pun, menurutnya tidak menyentuh persoalan. Sementara paket kebijakan yang pertama, Ferry menyebut kebijakan tersebut masih relatif sama, yakni bersifat sementara.

"Krisis itu adalah yg terjadi saat ini, tentu butuh penangaan yang berefek langsung juga saat ini. Sementara paket kebijakan ekonomi pertama semuanya terkait dengan hal-hal yang sifat dan efeknya jangka panjang dan tanpa krisis pun harus dilakukan."

Padahal ia berharap, paket kebijakan kedua pemerinatahan Jokowi mengena untuk menjawab krisis yang tengah terjadi.

"Seperti debirokratisasi, tentu tanpa adanya krisis pun harus dilakukan, demikian juga mempermudah perizinan dan kepastian hukum."

Untuk itu, ia berharap sense of criris Jokowi sebagai mantan pengusaha lebih tajam. Tahu apa yang dibutuhkan, baik oleh pengusaha maupun pasar.

"Berharap sense of crisis pak Jokowi sebagai ex pengusaha lebih tajam, tahu apa yg dibutuhkan segera, baik oleh pengusaha maupun pasar."

Misalnya saja ia mencontohkan agar mempertahankan industri-industri yang tengah produksi agar diperhatikan lebih, daripada mempermudah indsutri baru.

"Mempertahankan industri-industri yang sudah ada agar tetap berproduksi tentu jauh lebih penting dan perlu ditangani segera, dibanding mempermudah." (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version