JAKARTA (voa-islam.com)- Buruh mengancam akan menggerduk Istana Negara jika Presiden dan pemerintah melegalkan RUU Pengupahan. Buruh menilai bahwa RUU Pengupahan itu tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan Jokowi melalalui Nawacitanya.
“Jika sampai disahkan RUU Pengupahan, maka kami (para buruh) siap mendobrak istana Negara,” sampai salah satu orator.
Buruh yang siang tadi turun ke jalan mengatakan bahwa ini merupakan pemanasan. Jika kemudian nyatanya ditandatangani, maka telah jelas bahwa rezim Jokowi memang tidak berpihak pada rakyat.
“Kita ke jalan karena pemerintah tidak berpihak kepada rakyat. Hal ini digambarkan dengan rencana tandatangan RPP Upah buruh,” tambahnya.
Buruh pun menilai, apa yang dicanangkan Jokowi melalui program-programnya hanya sebatas lips service semata. “Nawacita hanya dijadikan slogan saja,” sambungnya.
Oleh sebab itu, para buruh menolak dengan tegas RUU Pengupahan, yang dinilai telah menguntungkan pihak investor dan para kapitalis.
“Kami tidak setuju dengan RUU Pengupahan tersebut. Karena semua berpihak pada investor dan kapitalis semata,” tutupnya.
Sebelumnya RUU Pengupahan akan dikonfirmasi oleh pemerintah hari ini. Namun buruh menuntut hal itu harus dibatalkan demi kelangsungan dan hidup buruh ke depan. Hadir ribuan buruh dari berbagai kota-kota besar di Indonesia. Seperti dari Jakarta, Bekasi, Karawang, dan lainnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)