JAKARTA (voa-islam.com) - Lajnah Khusus Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia Mengadakan acara Diskusi Pergerakan Mahasiswa Muslim Jakarta, dengan mengangkat tema “Menakar Kejatuhan Rezim Boneka Asing” yang dihadiri 150 Mahasiswa yang mana berasal dari berbagai gerakan mahasiswa se-Jakarta Raya (Ahad,18/10), di Aula Sertifikasi Guru Lantai 9 Universitas Negeri Jakarta.
Narasumber yang hadir dalam diskusi ini antara lain, PP HMI, PP KAMMI, PP GEMA PEMBEBASAN, Liberation Institute dan Lajnah Khusus Mahasiwa HTI, dimana masing- masing narasumber menyoroti Rezim Jokowi- JK, kemudian mengerucut pada bahasa Jokowi-Jk tidak layak lagi memimpin negeri ini.
Abu Dzar dari PP KAMMI menyampaikan bahwa musuh kita bersama saat ini adalah Kapitalisme, Asing dan Aseng (AS dan China). Dari awal KAMMI mengilustrasikan Jokowi sebagai pinokio oleh karena Jokowi banyak bohong seperti pinokio. Tidak jauh berbeda PP HMI juga menyatakan hal yang sama bahwa selama kepemimpinan Jokowi, kondisi Indonesia semakin terpuruk.
Lebih lanjut, Izzuddin dari Liberation Institute mengatakan bahwa, liberalisasi sektor hilir ini membuktikan bahwa Jokowi lebih parah dari rezim SBY, karena SBY tidak pernah bermain di sektor hilir hanya hulu saja
Lebih lanjut, Izzuddin dari Liberation Institute mengatakan bahwa, liberalisasi sektor hilir ini membuktikan bahwa Jokowi lebih parah dari rezim SBY, karena SBY tidak pernah bermain di sektor hilir hanya hulu saja. Betul saat ini BBM turun, tapi harga itu diserahkan ke pasar dan hasilnya rakyatlah yang semakin sengsara.
Sedangkan, M. Gustar Umam dari Lajnah Khusus Mahasiswa HTI menimpali, sudah terbukti rezim hari ini neolib sistemnya dan semuanya rusak oleh karena itu harusnya disadari perlawanan kita ini bukan hanya di Indonesia tapi global. Perlawanan kita terhadap rezim saat ini adalah perlawanan terhadap boneka, mahasiswa sebagai agen perubahan harus dikader sesuai dengan pemikiran Islam. Kita harus pahami bahwa realita saat ini adalah realita yg rusak dan harus diganti dengan Islam. Karena hukum dalam demokrasi menjadi permainan kepentingan sedangkan dalam islam berdasarkan syara’.
Ricky Ketum PP Gema pembebasan menawarkan revolusi Islam kepada seluruh gerakan yang ada karena terbukti persoalan yang terjadi adalah persoalan sistemik maka butuh perubahan sistemik pula karena reformasi adalah tawaran usang. Revolusi Islam yang kami Tawarkan adalah Khilafah Islamiyah.
Disesi akhir gerakan yang hadir sepakat negeri ini harus diatur dengan Islam. [ricky/voa-islam.com]
Editor: Syahid