JAKARTA (voa-islam.com)- Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Moh. Hatta Taliwang mengajak masyarakat Indonesia untuk menolak perpanjangan kontrak untuk PT Freeport. Ia mengajak masyarakat dengan cara mengumpulkan tandatangan melalu petisi untuk perusahaan milik Amerika Serikat tersebut.
"Sama halnya kita pernah buat petisi dalam Mahakam, maka ita suarakan hentikan produksi PT Freeport," ajaknya saat menjadi pembicara di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).
Selain itu, Hatta yang dikenal konsen memperhatikan sumber daya alam di Indonesia ini juga memberikan solusi, di antaranya ialah dengan dibentuknya Pansus untuk Freeport. Alasannya, dengan dibentuknya Pansus, persoalan Freeport akan segera selesai. Minimal Freeport dapat patuh dengan hukum yang ada di Indonesia.
"Barangkali yang mendesak adalah Pansus asap dan Pansus freeport. Atau mungkin juga ada pansus lain," sarannya.
Freeport yang kontraknya akan habis pada tahun 2021 bagi Hatta merupakan hal mendasar dan besar yang harus diperhatikan dan didiskusikan. Mulai dari tidak patuhnya Freeport dalam urusan smelter, hingga Freeport yang di-back up oleh kekutan imprealis negara Barat agar secara total diambil alih.
"Freeport kontraknya tahun 2021 akan habis. Kita ambil saja. Freeport ini persoalan mendasar dan besar. Namun saya pertanyakan apa ada yg berani hadapi Freeport untuk kembali pada pemerintahan?" tantangnya.
Belum lagi melihat banyaknya ketidakseimbangan dalam kesejahteraan antara masyrakat asli dengan Asing. "Kebanyakan londe ireng yang masyarakat tidak sejahtera," tutupnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)