View Full Version
Senin, 26 Oct 2015

Bagaimana Nasib Pemerintahan Jokowi, Jika Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar Tersangka?

JAKARTA (voa-islam.com) - Memang tidak ada kawan yang ada abadi, dan yang ada hanya kepentingan yang abadi. Bisa diingat kembali, betapa "mesranya" trio "muskater" yaitu Mega,  Surya Paloh, dan Jokowi. Hanya setahun  sesudah  Jokowi menjadi presiden segala telah berubah, yang dahulunya kawan, kini menjadi musuh.

Lalu, apa yang terbayang tentang masa depan koalisi KIH, dan masa depan pemerintahan Jokowi, jika sesudah Patrice Rio Capella, kemudian Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar menjadi tersangka dan dijebloskan ke dalam bui?  Masing-masing  kekuatan politik yang dahulu bersahabat, dan menyatakan ikrar "sehidup-semati", bubar, dan memulai perang terbuka, dan pasti akan terjadi tsunami pollitik. 

Kemugkinan sangat besar, tentang  Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjadi tersangka dalam kasus bansos Pemprov Sumatera Utara, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, terkait dengan departemen yang dipimpin Depnakertrans,  maka terjadi perubahan politik di Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Kekacauan politik yang berlangsung dengan hebat. 

Sinyalemen itu dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada intelijen, Sabtu (24/10). “Kalau Surya Paloh jadi tersangka peta politik makin berubah dan akan terjadi goncangan politik, walaupun PAN masuk di kabinet,” ungkap Muslim.

Kata Muslim, ada kemungkinan Surya Paloh menggunakan politik bumi hangus jika dijadikan tersangka oleh KPK. “Bisa jadi Surya Paloh akan memerintahkan Partai NasDem keluar dari pemerintahan atau berada di pemerintahan tetapi dalam posisi kritis,” papar Muslim.

Muslim mengatakan, Surya Paloh punya jasa yang sangat besar terhadap Jkowi di Pilpres 2014. “Metro Tv selalu mencitrakan Jokowi itu baik di tengah serangan dari media lawan politiknya,” jelas Muslim.

Sebelumnya, Surya Paloh mendatangi KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengamanan Bansos Sumatera Utara. Padahal mestinya dia diperiksa hari Senin. Dia mengaku menerima undangan tadi malam (22/10). Dalam undangan tersebut tertulis panggilan pemeriksaan untuk menjadi saksi pada Senin.

"Strugle power" (perebutan kekuasaan) diantara partai-partai politik ini, semakin terbuka. Surya Paloh tokoh Nasdem, pendiri dan penggagas, termasuk pengusung Jokowi.

Sedangkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang menyapu kalangnan Nahdiyyin, sampai menjatuhkan pilihannya kepada Jokowi. Kalau kedua lkokomitif ini, tamat dan tidak lagi dalam "kapal KIH", maka Jokowi akan menghadapi goncangan politik yangn semakin hebat.

Tanda-tanda perubahan juga nampak  dengan kemenangan kubu Ical dari Golkar melawan kubu Agung, dan kubu PPP Djan Fariz melawan Romi. Semua itu bagian dari pertarungan kekuasaan yang semakin keras diantara unsur-unsur dalam KIH. Mungkin Jokowi sulit  bisa selamat, dan nasibnya akan ditentukan di Washington. (sasa/dbs/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version