JAKARTA (voa-islam.com)- Pengacara Eggi Sudjana mengakui mempunyai nyali besar untuk menangkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau yang lebih dikenal Ahok. Hanya saya, Eggi menyatakan bahwa dari pihak KPK dan aparat kepolisian bukti-bukti Ahok melakukan tindak korupsi dinilai belum cukup.
"Ide dan pemikiran tangkap Ahok sebenarnya sudah kuat dan sah, tapi masalahnya ketika tanggal 27-nya ke Mabes Polri dan ke KPK, mereka beralasan belum ada bukti permulaan yang cukup, dan KPK bilang belum ada hasil audit BPK- nya, jadi saya tidak punya dasar yang kuat untuk berjalan menangkap Ahok. Maka masalahnya bukan di-nyali tapi di beban pembuktian, sebab kalau nyali alhamdulillah sejak zaman Soeharto sampai dengan sekarang Jokowi saya melawan terus, apalagi cuma Ahok yang tingkat Gubernur," tulisnya di pesan Whatsapp, menanggapi Ahok yang menantang dirinya.
Selain itu, ia menyayangkan para aktivis yang tidak bersatu padu di dalam menangkap Mantan Bupati Banka Belitung tersebut. Bahkan ia menyebut ada aktivis yang hanya diam saja, dan juga hanya pandai menyalahkan apa yang telah ia perjuangkan.
"Sisi lainnya kitanya nya para aktivis juga tidak kompak, bahkan banyak yang cicing wae dan mencibirkan saja atau kritik nggak jelas, dan menyalahkan orang lain daripada berbuat sebisanya untuk sama-sama tangkap Ahok."
Dengan menyingkirkan kata menyerah dan memperkuat perjuangan, konsisten, serta bersatu, Eggi tetap optimis akan bisa menangkap dan memenjarakan Ahok.
"Tapi saya masih optimis bila kita kompak para aktivisnya, inshaa Allah bisa segera tangkap ahok. Untuk itu jangan ada kata menyerah dalam berjuang, kita mesti istiqomah dan bersama, tidak mungkin saya sanggup sendirian."
Sebelumnya Ahok menantang Eggi Sudjana untuk menangkap dirinya. Bak membusungkan dada, Ahok berkata tidak akan mudah menangkap dirinya jika hanya satu lawan satu. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)