JAKARTA (voa-islam.com)- Kepala Badan Narkotika nasional (BNN), Budi Waseso menghimbau agar Indonesia di dalam memerangi kasus narkoba tidak perlu mengikuti langkah negara Amerika Serikat. “Di AS kebijakan untuk memerangi narkoba memerlukan biaya tiga kali dari APBN-nya. Akan tetapi dengan besarnya biaya tersebut, AS belum bisa melaksanakannya,” katanya di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (05/11/2015).
Biaya yang besar itu, justru AS hanya memberikan kelonggoran bagi penyalahgunaan narkoba, yakni dengan diberikannya “kebebasan” untuk para pekaku di ruang khusus. Namun, jika masih ada warganya yang masih membandel menggunakan (baca: penyalahgunaan) narkoba di luar yang te;ah ditetapkan, maka melalui aparat mereka akan ditangkap.
“Kita berharap tidak seperti itu, yang para pengguna narkoba diberi tempat yang telah disiapkan (isolasi). Selain dari itu mereka akan ditangkap,” ujarnya.
BNN sendiri, Buwas telah memiliki program untuk berperang melawan narkoba. Salah satunya yang ia sebut ialah bekerjasama dengan Panglima TNI dan Kapolri. Melalui dua lembaga tersebut, Buwas berharap program seperti pencegahan, pemberantasan, dan juga (masih disempurnakan) akan berjalanan sebagaimana mestinya.
“Saya memiliki program, yakni ada lima fungsi, dan semuanya itu bersimultan. Di antaranya da pencegahan, pemberantasan, kerjasama (TNI dan Polri), dan rehabilitasi (yang terus kita sempurnakan). Saya berharap dari semua itu menuai hasil yang nyata,” harapnya tutup.
Mantan Kabareskrim tersebut hadir di dalam acara memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, dengan tema “Bersama Perangi Narkoba”. Selain Buwas, acara ini dihadiri pula oleh Deputi BNN, KNPI, KAMMI, HMI, dan pegiat anti narkoba lainnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)