JAKARTA (voa-islam.com) - Bukan orang biasa, dan dia seorang pejabat yang memilliki kedudukan di Batam.Sekarang menjadi bahan penyelidikan dari aparat keamanan, karena terduga pejabat itu, pergi meninggalkan Bata, dan bergabung dengan ISIS.
Sebelumnya, seroang anggota kepolisian Jambi, bergabung dengan ISIS, dan gugur di Suriah. Menurut pejabat BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris), ada 150 orang warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS, dan sudah 50 orang yang gugur, termasuk putra dari pelaku bom Bali, Imam Samudra.
Sementara tiu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan polisi masih menyelidiki kepastian salah satu warga negara Indonesia (WNI) berinisial DDW yang diduga berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Pria yang menjabat sebagai Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Kawasan Batam itu dikabarkan hilang tanpa kabar bersama keluarganya sejak tiga bulan yang lalu usai dirinya memutuskan cuti dari pekerjaan.
"Saya sudah dengar informasi itu tapi harus diverifikasi lagi. Nah, karena dia pergi dengan saudaranya, tidak jelas pergi kemana," kata Badrodin di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (9/11/2015).
Mantan Wakapolri ini mengatakan, Polri masih perlu membuktikan terkait adanya kabar DDW yang seharusnya telah kembali ke tanah air pada tanggal 2 September lalu itu berangkat ke Turki dengan menggunakan visa turis untuk beribur.
Apabila saat ini DDW dipastikan telah berada di Suriah, maka pihak kepolisian tidak perlu lagi mencari lagi keberadaannya. "Kalau sudah ke sana (Suriah), untuk apa dicari lagi? " ucapnya.
Memang, kalau melihat kondisi Muslim di Suriah, sangat luar biasa. Siang malam mendapatkan gempuran dari rudal dari jet tempur Rusia, Amerika, Inggris, Perancis, dan setipa hanya ada kematian, dan kehancuran kota-kota di Suriah yang sudah dikuasai oleh kelompok pejuang oposisi. (afgh/dbs/voa-islam.com