View Full Version
Senin, 23 Nov 2015

Aksi Mogok Nasional Hindari Stigma Pecundang kepada Buruh

JAKARTA (voa-islam.com)- Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (AspekIndonesia, Mirat Sumirat menegaskan kepada ratusan buruh agar tetap melawan atas kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah. Perlawanan yang dihimbaunya ini untuk menghindari sikap pecundang yang akan melekat pada buruh di kemudian harinya.

“Jika tidak melakukan perlawanan maka kita akan menjadi pecundang selamanya,” ucapnya di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Ia juga mengingatkan kepada pemerintah, apa yang akan dilakukannya bersama-sama kaum buruh esok (24/11/2015) merupakan perjuangan rakyat Indonesia. Pelabuhan, tol, dan jalan-jalan yang menjadi akses masuk-keluar pabrik pun akan ditutup. Dan ASPEK siap bertanggung jawab akan hal atau dampak yang nanti terjadi.

“Pelabuhan, jalan tol kita akan tutup. Kita akan menanggung resiko, jika ada yg menangkap, kami siap! Sebab ini tidak hanya buruh, kami juga bicara tentang nasib rakyat,” katanya.

Karena itu ia menghimbau kepada seluruh buruh agar tetap mempertahankan cita-cita ini, yakni menuntut dicabutnya PP Pengupahan yang telah terjadi. Jika tidak, ia memprediksi kemiskinan di NKRI akan bertambah. “Kita miliki cita-cita agung agar rakyat dan buruh terangkat derajatnya. Tahun depan, jika tidak dicabut maka akan memiskinkan rakyat dan buruh Indonesia,” tutupnya.

Ia hadir bersama-sama ratusan buruh. Hadir pula para petinggi dari serikat, konfederasi, dan beberapa organisasi buruh dari berbagai daerah. Datang pula buruh-buruh dari luar kota seperti dari Bandung, Lampung, dan lainnya. Mereka semua mengaku akan melakukan aksi mogok nasional Selasa (24/11/2015) esok hingga tanggal 27/11/2015. Mereka akan berkumpul di satu titik, yaitu istana negara. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version