JAKARTA (voa-islam.com)- Indonesia telah dipermalukan oleh PT Freeport, milik perusahaan Amerika tersebut dengan membuat kisruh internal pemerintahan dan dewan perwakilan. “Indonesia telah dipermalukan oleh Freeport yang dilakukan oleh Sudirman Said dan Setya Novanto,” kata pakar ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy di Cikini, Jakarta Pusat.
Melihat hal demikian, ia mengatakan seharusnya Jokowi sebagai presiden mengambil peran dalam menyelesaikan hal tersebut.
“Seperti janji-janji kampanyenya, harusnya Jokowi mengambil peran ini,” sambungnya.
Sehingga iklim politik seperti saat ini tidak terulang kembali. “Iklim politik saling sikut dan menyikut ini agar tidak berlanjut kembali,” tambahnya.
Selain itu, tim audit pun harus dilibatkan dalam persoalan ini. Karena Freeport diketahui tidak hanya melakukan produksi di satu tempat atau sisi-sisi yang telah ditentukan oleh pemerintah RI.
Tugas audit ini menurutnya sangat mudah bekerja karena RI hanya mendapatkan royalti saja dari perjanjian dari pihak Freeport. “Kalau soal audit, lihat saja dari royalty yang kita dapatkan. Karena yang dikuasai Freeport tidak hanya itu, melainkan ada hal lain yang mereka kuasai,” sebutnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)