JAKARTA (voa-islam.com)- Urusan Freeport bukan hanya urusan kepentingan bangsa dan negara, melainkan ada terselip kepentingan lainnya. Terciptalah gaduh. Dan gaduh ini menurut Rizal Ramli sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya memiliki dua wajah, yakni ada wajah gaduh hitam dan gaduh putih.
Gaduh hitam disebut sebagai perwujudan dari orang-orang atau oknum yang memiliki kepentingan dan ambisi untuk korupsi. Mereka akan gaduh bila kepentingannya diganggu oleh orang lain. “Ada gaduh putih dan gaduh hitam. Gaduh hitam itu ada korupsi, dan biasanya tenang bagi-baginya. Mereka melakukan kerjasama. Tetapi kalau bagi-baginya tidak beres, ya ramai (baca: gaduh hotam),” sampainya di salah satu televisi nasional beberapa waktu lalu di Jakarta.
Lain halnya dengan gaduh putih. Gaduh putih yang dimaksud oleh Rizal Ramli seperti bagian dari seseorang atau kelompok yang menghendaki perubahan. “Kalau kita ingin mengubah Indonesi maka harus ada gaduh putih, agar panen kita lebih bagus. Dan gaduh hitam ini perlu kita kepret,” sambungnya.
Sebelumnya telah beredar rekaman yang menarik Ketua DPR RI Setya Novanto, Menteri ESDM Sudirman, dan beberapa orang akibat adanya dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam persoalan Freeport. Dan rekaman ini pun dilaporkan olah Majelis Kehormatan Dewan (MKD DPR RI. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)