View Full Version
Rabu, 02 Dec 2015

Suara Mahasiswa Sengaja Dipecah untuk Lindungi Kekuasaan Jokowi

JAKARTA (voa-islam.com)- Upaya memecah suara mahasiswa di saat menyambut kegaduhan negeri telah ada sejak dulu. Bahkan di era saat ini, menurut aktivis Sri Bintang Pamungkas pun terjadi demikian.

“Hal atau upaya untuk memecah belah mahasiswa itu sudah terjadi sejak dari dulu, bukan hanya sekarang saja,” ucapnya kepada voa-islam.com, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Misalnya saja ia mencontohkan pada saat kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada waktu itu tidak hanya suara mahasiswa yang dipecah, tetapi tempat atau kampus mereka dipindahkan agar jauh dari pergerakan.

“Zaman Presiden Soeharto UI dipindahkan ke Depok, Jawa Barat. IPB dipindahkan ke Dermag, Bogor, Jawa Barat. Pun dengan Unpad dipindahkan pula ke Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat,” jelasnya.

Namun semua itu menurutnya tidak akan mempengaruhin keberanian mahasiswa untuk melakukan hal yang dinilainya telah jauh dari apa yang diharapkan oleh rakyat. Justru yang ada pemerintah sendiri yang merasa ketakutan karena kekuasaannya diganggu.

“Jadi memang mahasiswa itu dipecah belah. Itu semua karena rasa takut perihal kekuasaan yang ada saat ini. Tetapi saya lihat saat ini mahasiswa ada keinginan bersatu kembali,” sampainya.

Tidak hanya mahasiswa, dii DPR RI sendiri pun ia mengatakan saat ini terjadi demikian, terpecah belah. Aparat kepolisian pun saat ini telah menunjukkan ketidakrasa tenangnya saat menyambut aksi. “DPR terpecah belah. Aparat polisi pun dibuat kacau saat ini,” tambahnya.

Bagi seorang yang meyakini dirinya waras, sudah saatnya menurutnya menuntut Jokowi mundur dari tampuk kekuasaan. “Tidak perlu menunggu sampai habis kekuasaannya. Nanti justru yang ada bermunculan orang serupa,” tutupnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version