JAKARTA (voa-islam.com)- Seiring waktu berlalu dengan perkenalannya dengan teman Setya Novanto yang berlatar belakang pengusaha tersebut,. Ma’roef Sjamsoeddin mengatakan lantas pengusaha tersebut meminta bertemu dengannya. Namun pada saat dihubungi, ia mengaku tidak meresponnya karena ada beberapa kesibukan. Dan itu terjadi pada bulan Mei tahun 2015.
“Waktu berlalu. Saya dihubungi kembali oleh MR (pengusaha). Tapi saya tidak tanggapi karena kesibukan saya. Dan itu di bulan mei,” sampainya saat memberikan kesaksian di hadapan Pimpinan dan Anggota MKD, hari ini (03/11/2015), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Barulah pada bulan Juni ia mengaku menghubungi Setya Novanto (SN). Antara lain MS meminta SN untuk bertemu dengan dirinya. Lalu ia meminta staff untuk menghubungi SN melalui staffnya. Dan pada akhirnya terjadilah pertemuan di bulan Juni, tanggal delapan.
Pada saat sebelum bertemu, untuk tempat telah disiapkan oleh staff SN. Kemudian bertemulah mereka, termasuk MR (pengusaha) dan staffnya, Wike. Akan tetapi ia sempat bertanya-tanya mengapa di saat ia ingin bertemu dengan SN, justru SN hadir bersama MR.
Melihat kejanggalan tersebut, lantas MS mengaku berinisiatif merekam pembicaran yang sedang terjadi. Ia merekam dari awal hingga akhir dalam pembicaraan tersebut. “Ini untuk menjaga kredibilitas dan mandate dari Freeport. Dan saya merekam semuanya dari awal hingga akhir atas inisiatif sendiri,” ucapnya.
Terjadilah pembicaraan yang menyangkut hal-hal yang telah tersebar di publik (misal: minta saham dan perpanjangan kontrak) maupun sama dengan apa yang diberikan oleh menteri ESDM Sudirman Said.
Ia pun mengaku menyerahkan rekaman tersebut utuh tanpa ada yang dikurangi atau dilebihkan. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)