JAKARTA (voa-islam.com)- Dalam sejarah, Freeport memang dikenal sebagai perusahaan yang pintar melobi pemerintah Indonesia. Apapun dan ke manapun, Freeport akan ladeni untuk melanggengkan pijakan mereka di Papua.
Mantan Juru Bicara Presiden, Adhie Masardi bahkan menegaskan hal tersebut sudah merupakan kebiasaan perusahaan asal Amerika Serikat untuk melakukan itu. “Lakukan lobi ke mana dan ke mari. Ini sudah merupakan kebiasaan PT Freeport Indonesia,” tegasnya, kemarin (06/12/2015), di Tebet, Jakarta Selatan.
Adhie juga mengtakan, dalam kasus SN dan SS saja Freeport tengah bermain di atas hukum yang dimiliki oleh Indonesia. Di lain sisi ada mufakat, namun keinginan mereka tetap satu, yaitu perpanjangan kontrak.
“Perpanjangan kontrak dengan melawan hukum. Melawan UU kita. Sedangkan kasus SN dan SS ini masuk ke ranah hukum,” tambahnya.
Menurutnya, Freeport lebih baik diambil alih oleh pemerintah. Pasalnya, Freeport sedikit banyak telah banyak melakukan kejahatan bisnis. Selain itu, Freeport ia katakana pernah menyuap kontestan Pemilu.
“Secara moral, kita stop kelakuan Freeport. Kita membicarakan mereka karena telah melakukan kejahatan dalam bisnisnya. Pernah mereka menyuap setiap kontestan Pemilu,” ungkapnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)