JAKARTA (voa-islam.com)- Anggota Majelis Kehormatan Dewan (MKD), Ahmad Bakri menanyakan kepada Menko Polhukam tentang perihal apakah Menteri ESDM pernah melaporkan kepada dirinya untuk persoalan rekaman atau penyerahan rekaman. Namun Luhut hanya menjawab bahwa SS tidak pernah sama sekali membicarakan hal itu kepada dirinya.
“Beliau tida pernah bicara soal ini,” jawabnya singkat, kemarin (14/12/2015), di ruang MKD, Senayan, Jakarta.
Dalam pelaporan yang dilakukan oleh SS tersebut pun seperti magnet. Siapa saja dan dari mana kalangan mengambil kesempatan untuk berkomentar. Atas hal itu, Bakri melihat bahwa hal tersebut telah menimbulkan polemik sekaligus mengganggu stabilitas. Lantas ia pun mempertanyakan hal demikian kepada Luhut bagaimana semestinya yang harus dilakukan. Dan Luhut hanya menjawab, “Saya menghimbau untuk tahan diri untuk tidak terbawa isu-isu yang tidak jelas seperti ini. Kalau sebagai pejabat, hal itu belum jelas. Dan hal belum jelas itu akan mengurangi intens. Saya himbau selesaikan dengan baik-baik.”
Setelah menjawab pertanyaan darinya, Bakri sekonyong-konyong meminta tolong kepada Luhut untuk mendatangkan MRC ke sidang MKD. Ia meminta itu dengan alasan bahwa saat ini imej dari luar telah membebani lembaga atau lainnya. “Bisa datangkan MRC, bantu rekaman asli? Karena ini jadi beban image di luar. Kami minta bantu. Setelah itu tugas kami selesai,” pintanya.
Luhut pun menjawab bahwa ia akan segera tanyakan hal demikian kepada pihak kepolisian dan pihak Jaksa Agung. Setelah itu, Luhut berpesan kepada Bakri secara khusus, dan umumnya untuk seluruh Anggota MKD (termasuk Ketua dan Wakil Ketua) untuk tetap bersatu.
“Jangan hanya karena Freeport kita berkelahi atau terpecah-pecah. Itu pesan saya. Negeri ini harus transparan. Dan cepat atau lambat hal itu hal terbuka,” jawabnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)