JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Juru Bicara era Presiden Abdurrahman Wahid sengaja menahan agar tidak banyak komentar perihal gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Namun melihat telah adanya kisruh, salah satunya yang hingga kini belum tersentuh hukum, Adhie Massardi akhirnya mau tidak mau mengaku haru memberikan komentar.
Adhie yang hadir sebagai salah satu pembicara dalam diskusi yang diadakan oleh ‘Masyarakat Pengawal Hasil Audit BPK RI’ ini pun memberikan peringatan ke Ahok agar mengubah gaya kepemimpinannya. Adhie melihat, jika saja gaya itu selalu saja dipertahankan, maka jangan salahkan bila di kemudian hari warga etnis Cina perlahan tidak lagi mendukung dirinya. Dan hal ini bisa terlihat saat adik Ahok mencoba bertarung dalam Pilkada serentak lalu, dan kalah.
“Saya sengaja menahan diri. Tidak membenci, juga tidak memuji Ahok. Saya hanya ingin katakan, ‘Hok. Ente kan Cina? Jangan dengan gaya seperti saat ini warga kapok memilih orang Cina’. Justru sebaliknya, dia harus memberikan contoh yang baik,” ucapnya tegas, kemarin (17/12/2015), di salah satu restoran bilangan Jakarta Pusat.
Bagi Adhie, sosok Ahok yang mempunyai sikap seperti itu merupakan kemunduran dari demokrasi yang dianut oleh Indonesia.
Ahok pun selama memimpin dinilai olehnya tidak memiliki keadilan bagi warga Jakarta. Hal demikian misalnya saja dapat dilihat dari kebijakannya yang memarjinalkan kelas miskin dan “beroda doa”.
“Padahal Jakarta tidak hanya milik Sudirman-Thamrin. Tetapi motor warga tidak diperbolehkan oleh kebijakan tersebut. Harusnya kan itu milik semua. Dan sejak dipimpin Ahok, warga miskin Jakarta semakin terpinggirkan. Jelas ini kemunduran demokrasi,” tegasnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)